SimulasiCAT.IDSimulasiCAT.ID
  • LOGIN MEMBER
  • DAFTAR AKUNfree
Reading: Pemerintah Tegaskan Skema Gaji Tunggal ASN Masih Dalam Proses, Implementasi Menunggu Regulasi Turunan
Share
SimulasiCAT.IDSimulasiCAT.ID
  • Latihan SKD Gratis
  • Jadwal Tryout Nasional Gratis
  • Paket TO Prediksi
  • Paket TO Prediksi PPPKbaru
  • Bimbel TO Intensif SKD
  • Login
  • Buat Akun
© 2025 simulasiCAT.ID Powered By PT Bimjar Indonesia. All Rights Reserved
SimulasiCAT.ID > Berita > Pemerintah Tegaskan Skema Gaji Tunggal ASN Masih Dalam Proses, Implementasi Menunggu Regulasi Turunan
Berita

Pemerintah Tegaskan Skema Gaji Tunggal ASN Masih Dalam Proses, Implementasi Menunggu Regulasi Turunan

Redaksi
Last updated: Desember 27, 2025 3:01 pm
Redaksi
Share
11 Min Read
SimulasiCAT.ID - Kenaikan Gaji ASN 2026 Mulai Dibahas: Kemenkeu Terima Usulan Resmi dari Kementerian PAN-RB dan Masuk Tahap Pengkajian
SimulasiCAT.ID - Kenaikan Gaji ASN 2026 Mulai Dibahas: Kemenkeu Terima Usulan Resmi dari Kementerian PAN-RB dan Masuk Tahap Pengkajian
SHARE

Simulasi CAT – Berikut informasi seputar skema single salary ASN

Contents
Reformasi ASN Bukan Sekadar Soal GajiMasuk Agenda RAPBN 2026, Tapi Belum FinalPembahasan Lintas Kementerian dan Kehati-hatian FiskalKonsep Total Reward: Lebih dari Sekadar GajiGaji Tunggal Tidak Berarti SeragamTantangan Implementasi dan Kesiapan SistemMenuju Reformasi ASN yang BerkelanjutanPenutup: Menanti Implementasi dengan Persiapan MatangDaftar 15 Kementerian dan Lembaga Sepi Peminat CPNS 2024Ketimpangan Formasi dan PendaftarMengapa Instansi Tertentu Sepi Peminat?Menyusun Strategi Sejak Dini untuk CPNS 2026

Pemerintah kembali menegaskan bahwa penerapan skema gaji tunggal (single salary) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), baik Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), belum dapat dilaksanakan dalam waktu dekat. Meskipun wacana tersebut telah lama bergulir dan menjadi bagian dari agenda reformasi birokrasi nasional, implementasinya masih menunggu penyelesaian kerangka regulasi yang komprehensif, terutama dalam bentuk Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Manajemen ASN.

Penegasan ini disampaikan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Rini Widyantini, indicating that pemerintah tidak ingin tergesa-gesa dalam menerapkan sistem penggajian baru tanpa kesiapan struktur, regulasi, dan sistem pendukung yang matang. Menurutnya, kebijakan gaji tunggal bukan sekadar perubahan teknis pengupahan, melainkan transformasi menyeluruh terhadap sistem manajemen aparatur sipil negara.

Reformasi ASN Bukan Sekadar Soal Gaji

Rini menekankan bahwa penerapan skema gaji tunggal tidak bisa dilepaskan dari upaya reformasi menyeluruh terhadap manajemen ASN. Ia menegaskan bahwa konsep “single salary” tidak boleh dipahami secara sempit sebagai penggabungan gaji pokok dan tunjangan semata.

“Yang kita lakukan bukan sekadar menggabungkan gaji dan tunjangan. Yang kita bangun adalah sistem penghargaan yang adil dan berbasis kinerja. Itu sebabnya kita harus memastikan seluruh instrumen pendukungnya siap terlebih dahulu,” ujarnya.

Dalam konteks ini, RPP Manajemen ASN menjadi fondasi utama. Regulasi tersebut akan mengatur ulang sistem karier ASN, pola pengembangan kompetensi, penilaian kinerja, hingga mekanisme penghargaan dan promosi. Tanpa kerangka tersebut, penerapan gaji tunggal dikhawatirkan justru menimbulkan ketimpangan baru di lingkungan birokrasi.

Masuk Agenda RAPBN 2026, Tapi Belum Final

Meskipun belum dapat diterapkan dalam waktu dekat, rencana penerapan gaji tunggal ASN telah masuk dalam pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah secara serius memasukkan reformasi penggajian ASN sebagai bagian dari agenda fiskal jangka menengah.

Dalam dokumen Nota Keuangan RAPBN 2026, pemerintah menyinggung pentingnya reformasi belanja pegawai agar lebih efektif, efisien, dan berorientasi pada kinerja. Namun demikian, pemerintah juga menyadari bahwa perubahan sistem penggajian ASN memiliki implikasi fiskal yang sangat besar, mengingat jumlah ASN di Indonesia mencapai jutaan orang.

Oleh karena itu, penerapan gaji tunggal harus melalui kajian fiskal yang mendalam, termasuk proyeksi beban anggaran jangka panjang, dampak terhadap struktur belanja negara, serta implikasi terhadap keseimbangan fiskal nasional.

Pembahasan Lintas Kementerian dan Kehati-hatian Fiskal

Menteri PANRB menegaskan bahwa pembahasan mengenai skema gaji tunggal tidak dilakukan secara sepihak. Pemerintah telah dan terus melakukan koordinasi lintas kementerian, terutama dengan Kementerian Keuangan, yang memegang peran sentral dalam pengelolaan fiskal negara.

“Pembahasan ini tidak bisa parsial. Kita harus melihat kemampuan fiskal negara, kesinambungan anggaran, serta dampaknya dalam jangka panjang. Oleh karena itu, pembahasan dilakukan bersama Kementerian Keuangan dan kementerian teknis lainnya,” ujar Rini.

Kementerian Keuangan sendiri menaruh perhatian besar pada keberlanjutan fiskal. Setiap kebijakan yang berpotensi meningkatkan belanja pegawai harus disertai perhitungan yang matang agar tidak membebani APBN secara berlebihan, terutama dalam jangka panjang ketika jumlah ASN pensiun juga meningkat.

Konsep Total Reward: Lebih dari Sekadar Gaji

Dalam penjelasannya, Rini menekankan bahwa konsep yang sedang disusun pemerintah bukan sekadar “single salary” dalam arti sempit. Pemerintah mengadopsi pendekatan total reward, yaitu sistem penghargaan menyeluruh yang mencakup berbagai aspek kesejahteraan ASN.

Total reward mencakup:

  1. Penghasilan tetap, termasuk gaji pokok dan tunjangan yang dilebur secara proporsional.
  2. Penghargaan non-finansial, seperti pengembangan karier, kesempatan pendidikan dan pelatihan, serta jenjang promosi yang transparan.
  3. Lingkungan kerja yang sehat dan profesional, termasuk sistem penilaian kinerja yang objektif.
  4. Keamanan dan kepastian karier, sehingga ASN dapat bekerja dengan fokus dan integritas.

Pendekatan ini bertujuan menggesitkan budaya kerja birokrasi agar lebih produktif, profesional, dan berorientasi pada hasil, bukan semata pada kepastian status atau masa kerja.

Gaji Tunggal Tidak Berarti Seragam

Pemerintah menegaskan bahwa penerapan gaji tunggal tidak berarti seluruh ASN akan menerima gaji dalam jumlah yang sama. Justru sebaliknya, sistem ini akan memperkuat prinsip keadilan berbasis kinerja dan tanggung jawab jabatan.

Besaran gaji ASN akan ditentukan oleh sistem grading jabatan, yang mempertimbangkan berbagai aspek, antara lain:

  • Tingkat jabatan dan tanggung jawab,
  • Kompleksitas tugas,
  • Beban kerja,
  • Risiko pekerjaan,
  • Kualifikasi dan kompetensi individu.

Dengan sistem ini, ASN dengan tanggung jawab dan beban kerja yang lebih besar akan memperoleh kompensasi yang lebih tinggi, tanpa harus bergantung pada banyaknya tunjangan yang tersebar seperti saat ini.

Tantangan Implementasi dan Kesiapan Sistem

Meski konsepnya dinilai ideal, pemerintah menyadari bahwa penerapan gaji tunggal menghadapi tantangan besar. Salah satunya adalah kesiapan sistem kepegawaian nasional yang selama ini terbagi dalam berbagai regulasi dan mekanisme berbeda.

Digitalisasi data ASN, penyelarasan sistem penilaian kinerja, serta harmonisasi kebijakan pusat dan daerah menjadi prasyarat utama. Tanpa itu, penerapan gaji tunggal berisiko menimbulkan ketimpangan baru atau bahkan resistensi dari aparatur sendiri.

Oleh karena itu, pemerintah memilih pendekatan bertahap dan berhati-hati, dengan memastikan seluruh prasyarat kebijakan, regulasi, dan infrastruktur terpenuhi sebelum kebijakan diberlakukan secara nasional.

Menuju Reformasi ASN yang Berkelanjutan

Kebijakan gaji tunggal merupakan bagian dari agenda besar reformasi birokrasi Indonesia. Pemerintah ingin memastikan bahwa sistem kepegawaian negara tidak hanya efisien dari sisi anggaran, tetapi juga mampu mendorong profesionalisme, integritas, dan kinerja aparatur.

Melalui reformasi ini, diharapkan ASN tidak lagi sekadar berorientasi pada kepastian status, melainkan pada kualitas pelayanan publik dan kontribusi nyata bagi pembangunan nasional.

Dengan demikian, meskipun penerapan skema gaji tunggal belum dapat direalisasikan dalam waktu dekat, arah kebijakan pemerintah sudah jelas: membangun sistem pengelolaan ASN yang adil, transparan, dan berkelanjutan.

Penutup: Menanti Implementasi dengan Persiapan Matang

Kesimpulannya, rencana penerapan gaji tunggal ASN bukanlah kebijakan yang ditunda tanpa arah, melainkan bagian dari proses reformasi struktural yang membutuhkan kehati-hatian, konsistensi, dan kesiapan menyeluruh.

Pemerintah memastikan bahwa setiap langkah diambil berdasarkan perhitungan matang, dialog lintas sektor, dan pertimbangan dampak jangka panjang. Dengan demikian, ketika kebijakan ini akhirnya diterapkan, diharapkan mampu memberikan manfaat nyata bagi ASN, meningkatkan kualitas birokrasi, dan memperkuat kepercayaan publik terhadap tata kelola pemerintahan.

Daftar 15 Kementerian dan Lembaga Sepi Peminat CPNS 2024

Berdasarkan data resmi BKN pada seleksi CPNS 2024, terdapat 15 kementerian dan lembaga pusat yang tercatat memiliki jumlah pelamar relatif sedikit. Instansi-instansi ini dinilai berpotensi kembali sepi peminat pada CPNS 2026, sehingga layak dipertimbangkan oleh calon pelamar.

Berikut daftarnya:

  1. Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK)
    Formasi 65, pendaftar 385, submit 133.

  2. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB)
    Formasi 61, pendaftar 474, submit 401.

  3. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)
    Formasi 500, pendaftar 485, submit 334.

  4. Sekretariat Jenderal Komnas HAM
    Formasi 38, pendaftar 507, submit 448.

  5. Sekretariat Jenderal MPR
    Formasi 25, pendaftar 548, submit 490.

  6. Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP)
    Formasi 53, pendaftar 886, submit 769.

  7. Sekretariat Jenderal WANTANNAS
    Formasi 64, pendaftar 896, submit 820.

  8. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT)
    Formasi 194, pendaftar 1.010, submit 941.

  9. Sekretariat Jenderal Komisi Yudisial
    Formasi 145, pendaftar 1.045, submit 890.

  10. Badan Informasi Geospasial (BIG)
    Formasi 82, pendaftar 1.208, submit 1.009.

  11. Badan Narkotika Nasional (BNN)
    Formasi 32, pendaftar 1.224, submit 376.

  12. Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam)
    Formasi 86, pendaftar 1.459, submit 1.287.

  13. Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI)
    Formasi 230, pendaftar 1.937, submit 1.838.

  14. Kementerian Investasi/BKPM
    Formasi 110, pendaftar 1.990, submit 1.730.

  15. Sekretariat Jenderal Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
    Formasi 150, pendaftar 2.152, submit 2.034.

Ketimpangan Formasi dan Pendaftar

Data di atas memperlihatkan ketimpangan yang cukup mencolok antara jumlah formasi dan pendaftar di beberapa instansi. BRIN, misalnya, membuka 500 formasi, namun jumlah pendaftarnya relatif rendah jika dibandingkan dengan kementerian populer lain yang hanya membuka puluhan formasi tetapi diserbu puluhan ribu pelamar.

Kondisi serupa juga terlihat di BNN, BIG, dan beberapa sekretariat lembaga negara. Fenomena ini menunjukkan bahwa persepsi popularitas instansi sangat memengaruhi minat pelamar, sering kali tanpa mempertimbangkan rasio peluang yang sebenarnya.

Mengapa Instansi Tertentu Sepi Peminat?

Beberapa faktor yang diduga memengaruhi rendahnya minat pelamar terhadap instansi tertentu antara lain:

  • Kurangnya eksposur publik dan pemberitaan
  • Persepsi lingkungan kerja yang spesifik atau teknis
  • Lokasi penempatan yang dianggap kurang strategis
  • Kurangnya informasi tentang jenjang karier dan tunjangan

Padahal, banyak instansi tersebut memiliki peran strategis dalam pemerintahan dan menawarkan jalur karier yang tidak kalah menjanjikan.

Menyusun Strategi Sejak Dini untuk CPNS 2026

Melihat pola CPNS 2024, calon pelamar CPNS 2026 disarankan untuk mulai menyusun strategi sejak dini, antara lain dengan:

  • Menganalisis data rasio formasi dan pendaftar
  • Menyesuaikan pilihan instansi dengan latar belakang pendidikan
  • Mempertimbangkan instansi yang sepi peminat namun relevan secara kompetensi
  • Mempersiapkan diri secara maksimal untuk tes CAT

Pendekatan berbasis data dan rasional ini dinilai lebih efektif dibanding sekadar mengikuti tren instansi populer.

Jangan lupa untuk mengunjungi link-link berikut agar persiapan seleksi kalian lebih matang, ya!

  • Daftar Tryout SKD Gratis
  • Beli Paket Tryout Borongan 7
  • Daftar Tryout Online PPPK Gratis
  • Paket Tryout SKD Premium
  • Paket Tryout PPPK Premium Lengkap

You Might Also Like

Simak Jadwal Tes Lanjutan II SPMB PKN STAN 2024 Berikut.

Wacana PPPK Jadi PNS: Antara Kesetaraan Hak dan Tantangan Reformasi ASN

15 Contoh Soal TKP CPNS 2024, beserta Kunci Jawaban dan Pembahasannya (Bagian 1)

3.067 Honorer Kota Mataram Resmi Jadi PPPK Paruh Waktu: Jalan Menuju Kepastian Status dan Peluang Naik ke PPPK Penuh Waktu

Triks Lolos Seleksi Administrasi CPNS 2024. Simak agar Meminimalisir Kegagalan.

TAGGED:ASNGaji ASNpns
Share This Article
Facebook Copy Link Print
Previous Article SimulasiCAT.ID - Kemenpan-RB: PPPK Bisa Daftar CPNS 2024 Asal Penuhi Ketentuan Berikut! DPR Tegaskan Perjuangan Kesetaraan Guru Swasta dalam Rekrutmen PPPK: Dorong Keadilan dan Pengakuan Profesi Pendidikan
Leave a Comment Leave a Comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Latest News

SimulasiCAT.ID - Kemenpan-RB: PPPK Bisa Daftar CPNS 2024 Asal Penuhi Ketentuan Berikut!
DPR Tegaskan Perjuangan Kesetaraan Guru Swasta dalam Rekrutmen PPPK: Dorong Keadilan dan Pengakuan Profesi Pendidikan
PPPK P3K
Desember 27, 2025
SimulasiCAT.ID - Pengamanan Data ASN: Aktivasi MFA Jadi Wajib, Ini Panduan Lengkapnya
Pemerintah Pastikan Tidak Ada Seleksi CPNS 2025, Fokus Tuntaskan CASN 2024 dan Siapkan Rekrutmen Terbatas 2026
Berita CPNS Info CPNS
Desember 27, 2025
SimulasiCAT.ID - Pengamanan Data ASN: Aktivasi MFA Jadi Wajib, Ini Panduan Lengkapnya
Penguatan Manajemen Talenta ASN Jadi Pilar Reformasi Birokrasi: BKN Dorong Konsistensi, Data Akurat, dan Kepemimpinan Berbasis Kompetensi
Berita
Desember 26, 2025
SimulasiCAT.ID - Penjelasan Lengkap tentang Isu Taspen Tak Lagi Membayar Pensiun PNS: Fakta, Mekanisme Baru, dan Kepastian Hak Pensiunan
Taspen Tegaskan Skema Gaji Pensiunan PNS Tetap Mengacu PP Nomor 8 Tahun 2024, Tidak Ada Perubahan Hingga Awal 2026
Berita
Desember 26, 2025
SimulasiCAT.ID

PT. BIMJAR INOVASI INDONESIA

Penyedia platform simulasi CAT SKD untuk Calon CPNS dan Sekolah Kedinasan
SimulasiCAT.ID - New Homepage
SimulasiCAT.ID - homepage update

Layanan

  • Jadwal Tryout Online Gratis Se-indonesia
  • Paket Tryout Prediksi SKD
  • Paket Tryout Prediksi PPPK Baru
  • Bimbel Online Intensif SKD

Layanan

  • Kerja Sama
  • Program Santunan
  • Tentang Kami
© 2025 simulasiCAT.ID Powered By PT. BIMJAR INOVASI INDONESIA. All Rights Reserved
  • LOGIN MEMBER
  • DAFTAR AKUNfree
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?