SimulasiCAT.IDSimulasiCAT.ID
  • LOGIN MEMBER
  • DAFTAR AKUNfree
Reading: Inilah Penyebab Pengangkatan CPNS dan PPPK Kerap Mundur
Share
SimulasiCAT.IDSimulasiCAT.ID
  • Latihan SKD Gratis
  • Jadwal Tryout Nasional Gratis
  • Paket TO Prediksi
  • Paket TO Prediksi PPPKbaru
  • Bimbel TO Intensif SKD
  • Login
  • Buat Akun
© 2025 simulasiCAT.ID Powered By PT Bimjar Indonesia. All Rights Reserved
SimulasiCAT.ID > CPNS > Inilah Penyebab Pengangkatan CPNS dan PPPK Kerap Mundur
CPNSPPPK

Inilah Penyebab Pengangkatan CPNS dan PPPK Kerap Mundur

bloggerscat
Last updated: Oktober 25, 2025 7:30 am
bloggerscat
Share
9 Min Read
SimulasiCAT.ID - Ketidakpastian Pelaksanaan Seleksi CPNS dan PPPK 2025, Ini Penjelasan BKN
SimulasiCAT.ID - Ketidakpastian Pelaksanaan Seleksi CPNS dan PPPK 2025, Ini Penjelasan BKN
SHARE

Simulasi CAT – Berikut informasi mengenai alasan penundaan CPNS dan PPPK saat ini.

Contents
1. Regulasi Baru dan Penataan Honorer: UU ASN dan Penataan Tenaga Non-ASN2. Skala Rekrutmen Besar 2024 – Beban Administrasi & Verifikasi3. Standarisasi Tanggal Mulai Tugas (TMT) dan Penundaan Terstruktur4. Anggaran Daerah & Sinkronisasi APBD-P5. Kualitas Data & Administrasi Dokumentasi6. Koordinasi Instansi Pusat dan Daerah dalam Rincian Formasi7. Prioritas Reformasi & Efisiensi Aparatur Negara8. Dampak & Tantangan Penundaan9. Ringkasan Penyebab Utama10. Saran untuk Peserta & InstansiKesimpulan

Keterlambatan pengangkatan CPNS dan PPPK beberapa tahun terakhir bukan hanya soal “tunda dua bulan”, melainkan sering kali diundur selama belasan bulan untuk sebagian peserta. Meski banyak yang menyebutnya sebagai “penundaan”, pemerintah menjelaskan bahwa hal tersebut dilakukan untuk memastikan proses yang lebih tertata dan tepat sasaran. Artikel ini akan mengupas penyebab-utama yang sistematis — dari regulasi baru, volume formasi yang besar, administrasi, anggaran daerah, hingga koordinasi antarlembaga.

1. Regulasi Baru dan Penataan Honorer: UU ASN dan Penataan Tenaga Non-ASN

Salah satu faktor penting adalah munculnya regulasi yang mewajibkan penataan besar-besaran tenaga non-ASN (honorer) sebelum melaksanakan pengangkatan CPNS/PPPK secara besar. Regulasi ini mewajibkan agar seluruh tenaga honorer yang masih aktif dalam berbagai instansi dipetakan, diseleksi, atau diatur statusnya — salah satunya melalui skema PPPK penuh waktu atau paruh waktu.

Akibatnya, pemerintah memberi prioritas pada penataan honorer yang masih berjalan, sebelum membuka/menuntaskan tahap pengangkatan CPNS baru. Karena pekerjaan ini berskala besar dan melibatkan banyak instansi pusat maupun daerah, maka waktu yang dibutuhkan cukup panjang. Dengan demikian, pengangkatan CPNS/PPPK baru menjadi bergeser agar tidak menabrak proses penataan honorer yang belum selesai.

2. Skala Rekrutmen Besar 2024 – Beban Administrasi & Verifikasi

Data resmi menyebut bahwa rekrutmen CASN (CPNS + PPPK) tahun 2024 memiliki formasi yang sangat besar—lebih dari satu juta peserta untuk PPPK saja, ditambah ratusan ribu CPNS. Skala sebesar ini menyebabkan tantangan administratif yang besar: instansi harus mengisi dan menyampaikan rincian formasi, melakukan verifikasi data pelamar (ijazah, identitas, kesehatan, dsb.), dan sinkronisasi dengan data pusat seperti database aparatur kepegawaian.

Karena beban administratifnya sangat tinggi, jadwal pengangkatan banyak mengalami “melorot” dari target awal. Instansi yang belum siap dokumennya akan memaksa penundaan resmi secara nasional agar semua instansi bisa diangkat serentak atau minimal dalam jangka waktu yang terukur.

3. Standarisasi Tanggal Mulai Tugas (TMT) dan Penundaan Terstruktur

Pemerintah kemudian menetapkan bahwa pengangkatan CPNS dan PPPK akan dilakukan pada tanggal yang sama atau periode tertentu agar standar lebih merata dan tidak terjadi “pelepasan tugas” secara sporadis antar instansi. Kebijakan ini dimaksudkan agar distribusi ASN lebih tertata, administrasi lebih rapi, dan mulai bertugas pun bisa serempak.

Namun, karena banyak instansi yang belum siap (dokumen, anggaran, verifikasi berkas) maka tanggal tersebut harus diundur. Dalam praktiknya banyak peserta yang sudah lulus seleksi menunggu waktu pengangkatan yang kemudian diresmikan oleh instansi setelah seluruh persyaratan terpenuhi. Hal ini dinggap oleh publik sebagai “penundaan”.

4. Anggaran Daerah & Sinkronisasi APBD-P

Salah satu titik kritis yang sering terlupakan adalah anggaran daerah. Banyak instansi daerah yang harus menyiapkan APBD atau APBD-P untuk membiayai gaji atau tunjangan ASN baru (termasuk PPPK). Bila anggaran ini belum tepat waktu atau belum disetujui, maka pengangkatan baru pun tidak bisa langsung dieksekusi karena tidak tersedia “ruang fiskal”.

Beberapa kasus daerah mencatat pengangkatan baru ASN lalu pembayaran gaji tertunda karena anggaran daerah belum final atau belum disetujui. Kondisi ini menjadi salah satu penyebab teknis keterlambatan pengangkatan. Artinya, bukan hanya “kendala dokumen” tetapi juga “kendala finansial realisasi” di tingkat daerah.

5. Kualitas Data & Administrasi Dokumentasi

Verifikasi dokumen calon CPNS/PPPK ternyata sering menjadi bottleneck. Contoh permasalahan: ijazah yang belum terbit atau belum dilegalisir, NIK yang belum cocok, data pendidikan dan pengalaman yang tidak sesuai, atau ukuran/format file dokumen yang tidak memenuhi persyaratan sistem pendaftaran. Selain itu, sistem kepegawaian nasional harus menangani trafik besar dan koordinasi lintas instansi.

Akibatnya, meski peserta sudah lulus seleksi, instansi atau pusat belum bisa melakukan penetapan NIP atau Nomor Identitas PPPK hingga seluruh berkas valid. Waktu yang terbuang untuk revisi dokumen, verifikasi ulang, atau menunggu instansi menyampaikan usulan ke pusat menjadi bagian dari alasan mengapa pengangkatan mundur.

6. Koordinasi Instansi Pusat dan Daerah dalam Rincian Formasi

Pengangkatan CPNS/PPPK baru tidak hanya menunggu peserta lengkap, tetapi juga menunggu rincian formasi (jabatan, lokasi, jumlah, unit kerja) dari instansi pusat maupun daerah. Banyak instansi yang terlambat menyampaikan rincian formasi atau melakukan analisis jabatan (Anjab) dan analisis beban kerja (ABK) agar formasi tepat guna.

Jika rincian ini belum final, maka instansi tidak bisa segera mengusulkan pengangkatan, karena nantinya formasi bisa tidak tepat (misalnya terlalu banyak atau tidak sesuai kebutuhan). Pemerintah memilih menunda pengangkatan hingga seluruh instansi melengkapi rincian formasi agar hasilnya lebih optimal. Dari laporan, ini adalah salah satu alasan utama yang dikemukakan resmi sebagai penyebab penundaan.

7. Prioritas Reformasi & Efisiensi Aparatur Negara

Rekrutmen besar ASN berpotensi mengganggu arah besar reformasi birokrasi jika tidak dilaksanakan dengan tertata. Pemerintah menekankan bahwa tujuan bukan sekadar menambah jumlah pegawai, tetapi memastikan kualitas, penempatan optimal, dan keseimbangan antar wilayah—termasuk di daerah terluar, terpencil, dan tertinggal.

Oleh karena itu, sering disampaikan bahwa penundaan pengangkatan bukan karena “diabaikan”, melainkan untuk memastikan bahwa proses berjalan tepat: jabatan yang diisi memang sesuai kebutuhan nyata, anggaran tersedia, dan distribusi pegawai merata. Walaupun terdengar lambat, kebijakan ini diarahkan ke efisiensi jangka panjang birokrasi nasional.

8. Dampak & Tantangan Penundaan

Penundaan pengangkatan ASN tentunya memiliki dampak nyata:

  • Banyak peserta yang lulus seleksi kemudian belum diangkat dalam waktu yang cukup lama. Ini menimbulkan ketidakpastian kerja, dampak finansial, dan stres bagi mereka yang sudah mundur dari pekerjaan sebelumnya atau menunggu pengaktifan.
  • Instansi yang menunggu pengangkatan baru mungkin mengalami kekurangan sumber daya manusia, terutama di sektor penting seperti pendidikan, kesehatan, dan layanan publik.
  • Publik menilai bahwa birokrasi terlalu lamban sehingga menimbulkan persepsi negatif terhadap sistem rekrutmen ASN.
  • Namun di sisi lain, jika dilakukan terburu-buru tanpa koordinasi matang, maka bisa muncul pegawai “idle”, formasi tidak sesuai kebutuhan, dan pemborosan anggaran.

9. Ringkasan Penyebab Utama

Bisa disimpulkan bahwa penundaan pengangkatan CPNS/PPPK disebabkan oleh kombinasi faktor:

  1. Regulasi baru yang memprioritaskan penataan honorer (non-ASN) sebelum rekrutmen besar.
  2. Skala rekrutmen besar memerlukan waktu panjang untuk verifikasi dan koordinasi.
  3. Standarisasi tanggal pengangkatan (TMT) yang ditetapkan secara nasional, sehingga menunggu seluruh instansi siap.
  4. Anggaran daerah yang belum siap atau belum disetujui menyebabkan pelaksanaan tertunda.
  5. Kualitas dan kelengkapan dokumen peserta serta usulan instansi masih menjadi hambatan teknis.
  6. Rincian formasi dari instansi pusat/daerah belum final atau masih berubah.
  7. Orientasi reformasi aparatur sehingga pengangkatan baru harus lebih strategis, bukan sembarangan.

10. Saran untuk Peserta & Instansi

Bagi peserta yang sedang menunggu pengangkatan, dan bagi instansi yang menyiapkan pengusulan, beberapa saran praktis:

  • Periksa dan lengkapi dokumen anda (ijazah, transkrip, NIK, pengalaman kerja) agar tidak tersendat di verifikasi.
  • Pantau status usulan pengangkatan melalui sistem monitoring kepegawaian instansi atau pusat (jika tersedia).
  • Bagi peserta yang sudah mundur dari pekerjaan sebelumnya, usahakan tetap menjaga jaringan dan kesiapan hingga pengangkatan resmi.
  • Instansi perlu segera menyelesaikan rincian formasi, melakukan analisis kebutuhan, dan memastikan anggaran sudah tersedia agar pengangkatan dapat segera direalisasikan.
  • Ketidakpastian waktu sebaiknya dipahami bukan sebagai penundaan tanpa sebab, melainkan sebagai pengejaran proses yang lebih tertata dan tepat guna.

Kesimpulan

Keterlambatan pengangkatan CPNS dan PPPK bukan sekadar “rekayasa waktu” atau “kemalasan birokrasi”. Ia merupakan efek kumulatif dari regulasi yang semakin kompleks, volume formasi yang besar, kebutuhan verifikasi dan koordinasi yang tinggi, serta kondisi anggaran di tingkat daerah. Pemerintah memang mengusung visi rekrutmen yang lebih tertata, berkualitas, dan tepat sasaran — namun implikasinya adalah proses yang membutuhkan waktu lebih panjang daripada sebelumnya.

Bagi publik dan peserta, penting untuk memahami bahwa mendahulukan kesiapan administratif, data, dan anggaran bisa menghasilkan struktur ASN yang lebih kuat dan adaptif ke depan. Artinya, meskipun penundaan terasa menyulitkan, skema ini justru dimaksudkan agar pengangkatan ASN baru tidak menjadi beban tambahan yang tidak tertata.

Jangan lupa untuk mengunjungi link-link berikut agar persiapan seleksi kalian lebih matang, ya!

    • Website Resmi SimulasiCat.id
    • Program Jaminan Lulus Passing Grade SKD
    • Daftar Tryout Online SKD
    • Instagram Simulasi CAT

You Might Also Like

Proses Seleksi PPPK Tahap 2: Jadwal dan Tata Cara Cek Lokasi Ujian

Pendaftaran CPNS 2025: Prediksi Jadwal, Syarat, dan Daftar Instansi dengan Pelamar Sedikit Tahun Lalu

Pelamar yang Gagal di Seleksi PPPK Periode I Berkesempatan Mendaftar di Periode II

Simak Tuntas Kaitan E-Materai dalam CPNS 2024, hingga Cara Pembubuhannya dalam Dokumen!

Mengenal Jabatan Fungsional Analis Pengembangan Kompetensi ASN pada Seleksi PPPK 2024

TAGGED:cpnspppk
Share This Article
Facebook Copy Link Print
Previous Article SimulasiCAT.ID - Kemenpan-RB: PPPK Bisa Daftar CPNS 2024 Asal Penuhi Ketentuan Berikut! Wacana PPPK Jadi PNS: Antara Kesetaraan Hak dan Tantangan Reformasi ASN
Leave a Comment Leave a Comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Latest News

SimulasiCAT.ID - Kemenpan-RB: PPPK Bisa Daftar CPNS 2024 Asal Penuhi Ketentuan Berikut!
Wacana PPPK Jadi PNS: Antara Kesetaraan Hak dan Tantangan Reformasi ASN
PPPK Seleksi CPNS
Oktober 24, 2025
SimulasiCAT.ID - Cek Rincian Formasi Pendaftaran CPNS Kemenhan 2024, Ada 6000 Lebih Formasi CPNS 2024.
CPNS 2025: Peluang Besar ASN Baru, Jadwal, Formasi, dan Persiapan Lengkap untuk Calon Pelamar
Info CPNS CPNS Formasi CPNS
Oktober 24, 2025
SimulasiCAT.ID - Mengapa Harus Ada Tes TPA dan TBI dalam Seleksi Masuk PKN STAN 2025?
Mengapa Harus Sistem Gugur?” Panduan Lengkap Sekolah Kedinasan dan Seluk-beluk PKN STAN
Kedinasan
Oktober 24, 2025
SimulasiCAT.ID - Simak Syarat Masuk IPDN 2025
Mengenal Lebih Dalam Tentang Sekolah Kedinasan: Mengapa Harus Sekolah Kedinasan?
Kedinasan
Oktober 23, 2025
SimulasiCAT.ID

PT. BIMJAR INOVASI INDONESIA

Penyedia platform simulasi CAT SKD untuk Calon CPNS dan Sekolah Kedinasan
SimulasiCAT.ID - New Homepage
SimulasiCAT.ID - homepage update

Layanan

  • Jadwal Tryout Online Gratis Se-indonesia
  • Paket Tryout Prediksi SKD
  • Paket Tryout Prediksi PPPK Baru
  • Bimbel Online Intensif SKD

Layanan

  • Kerja Sama
  • Program Santunan
  • Tentang Kami
© 2025 simulasiCAT.ID Powered By PT. BIMJAR INOVASI INDONESIA. All Rights Reserved
  • LOGIN MEMBER
  • DAFTAR AKUNfree
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?