SimulasiCAT.IDSimulasiCAT.ID
  • LOGIN MEMBER
  • DAFTAR AKUNfree
Reading: Mengapa Pengangkatan CPNS dan PPPK Kerap Mundur?
Share
SimulasiCAT.IDSimulasiCAT.ID
  • Latihan SKD Gratis
  • Jadwal Tryout Nasional Gratis
  • Paket TO Prediksi
  • Paket TO Prediksi PPPKbaru
  • Bimbel TO Intensif SKD
  • Login
  • Buat Akun
© 2025 simulasiCAT.ID Powered By PT Bimjar Indonesia. All Rights Reserved
SimulasiCAT.ID > Info CPNS > Mengapa Pengangkatan CPNS dan PPPK Kerap Mundur?
Info CPNSCPNS

Mengapa Pengangkatan CPNS dan PPPK Kerap Mundur?

bloggerscat
Last updated: Oktober 23, 2025 10:27 am
bloggerscat
Share
9 Min Read
SimulasiCAT.ID - Pemerintah Tunda Pengangkatan CASN 2024
SimulasiCAT.ID - Pemerintah Tunda Pengangkatan CASN 2024
SHARE

Simulasi CAT – Berikut informasi mengenai alasan penundaan CPNS dan PPPK saat ini.

Contents
1. Regulasi Baru dan Penataan Honorer: UU ASN dan Penataan Tenaga Non-ASN2. Skala Rekrutmen Besar 2024 – Beban Administrasi & Verifikasi3. Standarisasi Tanggal Mulai Tugas (TMT) dan Penundaan Terstruktur4. Anggaran Daerah & Sinkronisasi APBD-P5. Kualitas Data & Administrasi Dokumentasi6. Koordinasi Instansi Pusat dan Daerah dalam Rincian Formasi7. Prioritas Reformasi & Efisiensi Aparatur Negara8. Dampak & Tantangan Penundaan9. Ringkasan Penyebab Utama10. Saran untuk Peserta & InstansiKesimpulan

Keterlambatan pengangkatan CPNS dan PPPK beberapa tahun terakhir bukan hanya soal “tunda dua bulan”, melainkan sering kali diundur selama belasan bulan untuk sebagian peserta. Meski banyak yang menyebutnya sebagai “penundaan”, pemerintah menjelaskan bahwa hal tersebut dilakukan untuk memastikan proses yang lebih tertata dan tepat sasaran. Artikel ini akan mengupas penyebab-utama yang sistematis — dari regulasi baru, volume formasi yang besar, administrasi, anggaran daerah, hingga koordinasi antarlembaga.

1. Regulasi Baru dan Penataan Honorer: UU ASN dan Penataan Tenaga Non-ASN

Salah satu faktor penting adalah munculnya regulasi yang mewajibkan penataan besar-besaran tenaga non-ASN (honorer) sebelum melaksanakan pengangkatan CPNS/PPPK secara besar. Regulasi ini mewajibkan agar seluruh tenaga honorer yang masih aktif dalam berbagai instansi dipetakan, diseleksi, atau diatur statusnya — salah satunya melalui skema PPPK penuh waktu atau paruh waktu.

Akibatnya, pemerintah memberi prioritas pada penataan honorer yang masih berjalan, sebelum membuka/menuntaskan tahap pengangkatan CPNS baru. Karena pekerjaan ini berskala besar dan melibatkan banyak instansi pusat maupun daerah, maka waktu yang dibutuhkan cukup panjang. Dengan demikian, pengangkatan CPNS/PPPK baru menjadi bergeser agar tidak menabrak proses penataan honorer yang belum selesai.

2. Skala Rekrutmen Besar 2024 – Beban Administrasi & Verifikasi

Data resmi menyebut bahwa rekrutmen CASN (CPNS + PPPK) tahun 2024 memiliki formasi yang sangat besar—lebih dari satu juta peserta untuk PPPK saja, ditambah ratusan ribu CPNS. Skala sebesar ini menyebabkan tantangan administratif yang besar: instansi harus mengisi dan menyampaikan rincian formasi, melakukan verifikasi data pelamar (ijazah, identitas, kesehatan, dsb.), dan sinkronisasi dengan data pusat seperti database aparatur kepegawaian.

Karena beban administratifnya sangat tinggi, jadwal pengangkatan banyak mengalami “melorot” dari target awal. Instansi yang belum siap dokumennya akan memaksa penundaan resmi secara nasional agar semua instansi bisa diangkat serentak atau minimal dalam jangka waktu yang terukur.

3. Standarisasi Tanggal Mulai Tugas (TMT) dan Penundaan Terstruktur

Pemerintah kemudian menetapkan bahwa pengangkatan CPNS dan PPPK akan dilakukan pada tanggal yang sama atau periode tertentu agar standar lebih merata dan tidak terjadi “pelepasan tugas” secara sporadis antar instansi. Kebijakan ini dimaksudkan agar distribusi ASN lebih tertata, administrasi lebih rapi, dan mulai bertugas pun bisa serempak.

Namun, karena banyak instansi yang belum siap (dokumen, anggaran, verifikasi berkas) maka tanggal tersebut harus diundur. Dalam praktiknya banyak peserta yang sudah lulus seleksi menunggu waktu pengangkatan yang kemudian diresmikan oleh instansi setelah seluruh persyaratan terpenuhi. Hal ini dinggap oleh publik sebagai “penundaan”.

4. Anggaran Daerah & Sinkronisasi APBD-P

Salah satu titik kritis yang sering terlupakan adalah anggaran daerah. Banyak instansi daerah yang harus menyiapkan APBD atau APBD-P untuk membiayai gaji atau tunjangan ASN baru (termasuk PPPK). Bila anggaran ini belum tepat waktu atau belum disetujui, maka pengangkatan baru pun tidak bisa langsung dieksekusi karena tidak tersedia “ruang fiskal”.

Beberapa kasus daerah mencatat pengangkatan baru ASN lalu pembayaran gaji tertunda karena anggaran daerah belum final atau belum disetujui. Kondisi ini menjadi salah satu penyebab teknis keterlambatan pengangkatan. Artinya, bukan hanya “kendala dokumen” tetapi juga “kendala finansial realisasi” di tingkat daerah.

5. Kualitas Data & Administrasi Dokumentasi

Verifikasi dokumen calon CPNS/PPPK ternyata sering menjadi bottleneck. Contoh permasalahan: ijazah yang belum terbit atau belum dilegalisir, NIK yang belum cocok, data pendidikan dan pengalaman yang tidak sesuai, atau ukuran/format file dokumen yang tidak memenuhi persyaratan sistem pendaftaran. Selain itu, sistem kepegawaian nasional harus menangani trafik besar dan koordinasi lintas instansi.

Akibatnya, meski peserta sudah lulus seleksi, instansi atau pusat belum bisa melakukan penetapan NIP atau Nomor Identitas PPPK hingga seluruh berkas valid. Waktu yang terbuang untuk revisi dokumen, verifikasi ulang, atau menunggu instansi menyampaikan usulan ke pusat menjadi bagian dari alasan mengapa pengangkatan mundur.

6. Koordinasi Instansi Pusat dan Daerah dalam Rincian Formasi

Pengangkatan CPNS/PPPK baru tidak hanya menunggu peserta lengkap, tetapi juga menunggu rincian formasi (jabatan, lokasi, jumlah, unit kerja) dari instansi pusat maupun daerah. Banyak instansi yang terlambat menyampaikan rincian formasi atau melakukan analisis jabatan (Anjab) dan analisis beban kerja (ABK) agar formasi tepat guna.

Jika rincian ini belum final, maka instansi tidak bisa segera mengusulkan pengangkatan, karena nantinya formasi bisa tidak tepat (misalnya terlalu banyak atau tidak sesuai kebutuhan). Pemerintah memilih menunda pengangkatan hingga seluruh instansi melengkapi rincian formasi agar hasilnya lebih optimal. Dari laporan, ini adalah salah satu alasan utama yang dikemukakan resmi sebagai penyebab penundaan.

7. Prioritas Reformasi & Efisiensi Aparatur Negara

Rekrutmen besar ASN berpotensi mengganggu arah besar reformasi birokrasi jika tidak dilaksanakan dengan tertata. Pemerintah menekankan bahwa tujuan bukan sekadar menambah jumlah pegawai, tetapi memastikan kualitas, penempatan optimal, dan keseimbangan antar wilayah—termasuk di daerah terluar, terpencil, dan tertinggal.

Oleh karena itu, sering disampaikan bahwa penundaan pengangkatan bukan karena “diabaikan”, melainkan untuk memastikan bahwa proses berjalan tepat: jabatan yang diisi memang sesuai kebutuhan nyata, anggaran tersedia, dan distribusi pegawai merata. Walaupun terdengar lambat, kebijakan ini diarahkan ke efisiensi jangka panjang birokrasi nasional.

8. Dampak & Tantangan Penundaan

Penundaan pengangkatan ASN tentunya memiliki dampak nyata:

  • Banyak peserta yang lulus seleksi kemudian belum diangkat dalam waktu yang cukup lama. Ini menimbulkan ketidakpastian kerja, dampak finansial, dan stres bagi mereka yang sudah mundur dari pekerjaan sebelumnya atau menunggu pengaktifan.
  • Instansi yang menunggu pengangkatan baru mungkin mengalami kekurangan sumber daya manusia, terutama di sektor penting seperti pendidikan, kesehatan, dan layanan publik.
  • Publik menilai bahwa birokrasi terlalu lamban sehingga menimbulkan persepsi negatif terhadap sistem rekrutmen ASN.
  • Namun di sisi lain, jika dilakukan terburu-buru tanpa koordinasi matang, maka bisa muncul pegawai “idle”, formasi tidak sesuai kebutuhan, dan pemborosan anggaran.

9. Ringkasan Penyebab Utama

Bisa disimpulkan bahwa penundaan pengangkatan CPNS/PPPK disebabkan oleh kombinasi faktor:

  1. Regulasi baru yang memprioritaskan penataan honorer (non-ASN) sebelum rekrutmen besar.
  2. Skala rekrutmen besar memerlukan waktu panjang untuk verifikasi dan koordinasi.
  3. Standarisasi tanggal pengangkatan (TMT) yang ditetapkan secara nasional, sehingga menunggu seluruh instansi siap.
  4. Anggaran daerah yang belum siap atau belum disetujui menyebabkan pelaksanaan tertunda.
  5. Kualitas dan kelengkapan dokumen peserta serta usulan instansi masih menjadi hambatan teknis.
  6. Rincian formasi dari instansi pusat/daerah belum final atau masih berubah.
  7. Orientasi reformasi aparatur sehingga pengangkatan baru harus lebih strategis, bukan sembarangan.

10. Saran untuk Peserta & Instansi

Bagi peserta yang sedang menunggu pengangkatan, dan bagi instansi yang menyiapkan pengusulan, beberapa saran praktis:

  • Periksa dan lengkapi dokumen anda (ijazah, transkrip, NIK, pengalaman kerja) agar tidak tersendat di verifikasi.
  • Pantau status usulan pengangkatan melalui sistem monitoring kepegawaian instansi atau pusat (jika tersedia).
  • Bagi peserta yang sudah mundur dari pekerjaan sebelumnya, usahakan tetap menjaga jaringan dan kesiapan hingga pengangkatan resmi.
  • Instansi perlu segera menyelesaikan rincian formasi, melakukan analisis kebutuhan, dan memastikan anggaran sudah tersedia agar pengangkatan dapat segera direalisasikan.
  • Ketidakpastian waktu sebaiknya dipahami bukan sebagai penundaan tanpa sebab, melainkan sebagai pengejaran proses yang lebih tertata dan tepat guna.

Kesimpulan

Keterlambatan pengangkatan CPNS dan PPPK bukan sekadar “rekayasa waktu” atau “kemalasan birokrasi”. Ia merupakan efek kumulatif dari regulasi yang semakin kompleks, volume formasi yang besar, kebutuhan verifikasi dan koordinasi yang tinggi, serta kondisi anggaran di tingkat daerah. Pemerintah memang mengusung visi rekrutmen yang lebih tertata, berkualitas, dan tepat sasaran — namun implikasinya adalah proses yang membutuhkan waktu lebih panjang daripada sebelumnya.

Bagi publik dan peserta, penting untuk memahami bahwa mendahulukan kesiapan administratif, data, dan anggaran bisa menghasilkan struktur ASN yang lebih kuat dan adaptif ke depan. Artinya, meskipun penundaan terasa menyulitkan, skema ini justru dimaksudkan agar pengangkatan ASN baru tidak menjadi beban tambahan yang tidak tertata.

Jangan lupa untuk mengunjungi link-link berikut agar persiapan seleksi kalian lebih matang, ya!

    • Website Resmi SimulasiCat.id
    • Program Jaminan Lulus Passing Grade SKD
    • Daftar Tryout Online SKD
    • Instagram Simulasi CAT

You Might Also Like

Reformasi Rekrutmen ASN 2025: Menimbang Efisiensi Sistem dan Keadilan Akses dalam Seleksi CPNS-PPPK

20 Contoh Soal TWK SKD CPNS 2024, Beserta Kunci Jawaban dan Pembahasannya (Bagian 7)

Setkab dan Kemensesneg Membuka Lowongan CPNS 2024, Ini Formasinya.

20 Contoh Soal TWK SKD CPNS 2024, Beserta Kunci Jawaban dan Pembahasannya (Bagian 2)

Berikut Jadwal Pelaksanaan SKB CPNS 2024 Beserta Ketentuannya

TAGGED:casncpnspengangkatan CASNSeleksi CASN
Share This Article
Facebook Copy Link Print
Previous Article SimulasiCAT.ID - Kepman PANRB: Honorer yang Gagal PPPK 2024 Berpeluang Jadi Pegawai Paruh Waktu. CPNS 2026: Ramai Isu Jadwal, Pemerintah Tegaskan Belum Ada Keputusan Resmi
Next Article SimulasiCAT.ID - Mengenal Jabatan Fungsional Pranata Pencarian dan Pertolongan pada Seleksi PPPK 2024 PPPK Paruh Waktu: Skema Baru Pemerintah untuk Menata Honorer dan Wujudkan Keadilan ASN
Leave a Comment Leave a Comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Latest News

SimulasiCAT.ID - Mengapa Harus Ada Tes TPA dan TBI dalam Seleksi Masuk PKN STAN 2025?
Sekolah Kedinasan dan PKN STAN: Gerbang Menuju Karier Abdi Negara
Kedinasan
Oktober 23, 2025
SimulasiCAT.ID - Panduan Lengkap Daftar Ulang SPMB-PT PKN STAN 2025: Jadwal, Syarat, dan Ketentuan Terbaru
Panduan Lengkap Daftar Ulang SPMB-PT PKN STAN 2025: Jadwal, Syarat, dan Ketentuan Terbaru
Kedinasan
Oktober 22, 2025
SimulasiCAT.ID - Terkait STR, Inilah Formasi CPNS dan PPPK 2024 yang Membutuhkan eSTR. Segera Persiapkan!
Momentum Hari Santri 2025: 1.147 ASN Baru Lamongan Terima SK, Didorong Menjadi Teladan Integritas dan Inovasi
CPNS
Oktober 22, 2025
SimulasiCAT.ID - Mengenal Jabatan Fungsional Pranata Pencarian dan Pertolongan pada Seleksi PPPK 2024
PPPK Paruh Waktu: Skema Baru Pemerintah untuk Menata Honorer dan Wujudkan Keadilan ASN
PPPK
Oktober 22, 2025
SimulasiCAT.ID

PT. BIMJAR INOVASI INDONESIA

Penyedia platform simulasi CAT SKD untuk Calon CPNS dan Sekolah Kedinasan
SimulasiCAT.ID - New Homepage
SimulasiCAT.ID - homepage update

Layanan

  • Jadwal Tryout Online Gratis Se-indonesia
  • Paket Tryout Prediksi SKD
  • Paket Tryout Prediksi PPPK Baru
  • Bimbel Online Intensif SKD

Layanan

  • Kerja Sama
  • Program Santunan
  • Tentang Kami
© 2025 simulasiCAT.ID Powered By PT. BIMJAR INOVASI INDONESIA. All Rights Reserved
  • LOGIN MEMBER
  • DAFTAR AKUNfree
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?