Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

Simulasi CAT – Terdapat beberapa website bimbel CPNS 2024 yang menggunakan nama KemenPANRB dan BKN untuk kebutuhan industrial mereka. Apa maksudnya?

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) serta Badan Kepegawaian Negara (BKN) mengeluarkan peringatan terkait situs web asn.or.id yang mencatut nama kedua instansi tersebut sebagai penyelenggara bimbingan belajar (bimbel) untuk Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2024. Peringatan ini disampaikan melalui unggahan di akun Instagram resmi @kemenpanrb dan @bkngoidofficial pada Jumat (13/9/2024).

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata “mencatut” berarti menyalahgunakan nama, jabatan, atau kekuasaan untuk mencari keuntungan. Dalam konteks ini, website asn.or.id menggunakan nama KemenPANRB dan BKN secara tidak sah untuk mempromosikan layanan bimbingan belajar, tanpa adanya kerja sama atau afiliasi resmi dengan kedua lembaga pemerintah tersebut. Setidaknya ada beberapa poin yang coba saya tangkap dalam kasus tersebut:

  1. Tidak Ada Kerja Sama dengan Lembaga Bimbel
    KemenPANRB dan BKN menegaskan bahwa mereka tidak memiliki hubungan kerja sama dengan lembaga bimbingan belajar manapun terkait seleksi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN). “Kementerian PANRB dan BKN tidak berafiliasi atau bekerja sama dengan lembaga bimbingan belajar persiapan seleksi CASN manapun,” tegas kedua instansi dalam pernyataannya.
    Mereka juga mengimbau masyarakat untuk berhati-hati terhadap website yang mengklaim memiliki hubungan resmi dengan instansi pemerintah, terutama dalam persiapan seleksi CPNS dan PPPK.
  2. Tangkapan Layar dan Perubahan di Website
    Dalam unggahan tersebut, KemenPANRB dan BKN menyertakan tangkapan layar dari halaman utama website asn.or.id yang menampilkan klaim “Tryout CPNS & PPPK Langsung dari BKN”. Namun, ketika diakses oleh detikEdu pada Jumat (13/9/2024), kalimat ini telah diubah menjadi “Tryout CPNS & PPPK 2024” saja, tanpa menyebutkan nama BKN.
    Selain itu, website tersebut juga menawarkan simulasi tes berbasis CAT (Computer Assisted Test) dan prediksi soal CPNS serta PPPK sesuai kisi-kisi tahun 2024. Mereka menjanjikan latihan soal lengkap dengan pembahasan, materi pendalaman, serta fasilitas tambahan lainnya. Namun, tautan pendaftaran pada website tersebut mengarahkan pengunjung ke laman lain yang menggunakan domain bimbel.asn.go.id, dengan logo BKN yang sebelumnya dicatut.
    Saat detikEdu kembali mengakses website tersebut pada pukul 18.15 WIB, logo BKN telah diganti dengan logo berwarna hitam-biru bertuliskan “ASN”.
  3. Alamat dan Kontak Palsu
    Lebih lanjut, tangkapan layar yang diunggah oleh KemenPANRB dan BKN menunjukkan bahwa asn.or.id mencantumkan nomor kontak 08159555905 serta alamat Kementerian PANRB di Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 38 Jakarta Selatan 12710, yang jelas berbeda dengan alamat resmi KemenPANRB di Jl. Jend. Sudirman Kav. 69 Jakarta Selatan – 12190. Email yang digunakan dalam kontak asn.or.id juga mencantumkan domain @kemenpanrb.go.id, sementara domain resmi KemenPANRB adalah @menpan.go.id.
    Berdasarkan pengecekan melalui aplikasi Getcontact, nomor tersebut terdaftar dengan berbagai nama kontak seperti Ardina, Admin Ardata, hingga Pembuat Aplikasi Koperasi, yang tidak ada hubungannya dengan KemenPANRB maupun BKN.
  4. Imbauan untuk Tetap Waspada
    Melalui pos resminya, KemenPANRB dan BKN juga mengingatkan masyarakat, khususnya calon peserta seleksi CPNS dan PPPK, untuk selalu berhati-hati dalam mempersiapkan diri menuju Seleksi Kompetensi Dasar (SKD). Mereka menegaskan agar masyarakat tidak mudah tergoda oleh tawaran dari lembaga bimbingan belajar yang mencatut nama instansi pemerintah untuk mencari keuntungan pribadi.
    “Kami mengimbau #RekanASN dan Sahabat Muda untuk tetap waspada dan berhati-hati terhadap lembaga bimbingan belajar persiapan seleksi CASN yang mencatut nama Kementerian PANRB atau BKN,” demikian pernyataan resmi yang disampaikan KemenPANRB dan BKN.

Dengan maraknya praktik pencatutan seperti ini, masyarakat diharapkan lebih selektif dalam memilih sumber informasi dan memastikan kebenaran dari setiap penawaran terkait seleksi CPNS dan PPPK.

Kadiyono Tekankan Pentingnya Integritas kepada CPNS Kemenkumham Jawa Tengah

Kepala Divisi Pemasyarakatan Jawa Tengah, Kadiyono, menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai integritas kepada Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) tahun 2023. Pesan ini disampaikan saat sesi penguatan kepada 128 CPNS Kemenkumham Jawa Tengah yang digelar di Wisma Sari Lapas Kelas I Batu, Nusakambangan, pada Kamis (13/09).

Dalam pernyataannya, Kadiyono menegaskan bahwa pertemuan ini memiliki peran penting sebagai langkah awal pembentukan generasi penerus di lingkungan Kemenkumham. “Pertemuan hari ini menjadi sangat penting karena di sinilah kader-kader generasi penerus Kemenkumham diberikan pengetahuan dan penguatan integritas,” ujar Kadiyono.

Menurutnya, integritas adalah modal utama bagi setiap CPNS dalam menjaga dan meningkatkan kualitas kinerja Kemenkumham yang berlandaskan prinsip Profesional, Akuntabel, Sinergi, Transparan, dan Inovatif (PASTI). Integritas, lanjut Kadiyono, akan menjadi fondasi yang kokoh dalam melaksanakan tugas-tugas mereka di masa depan.

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Kemenkumham dalam membentuk sumber daya manusia yang berkarakter kuat, sehingga mampu menghadapi tantangan pekerjaan di lingkungan pemasyarakatan dengan penuh tanggung jawab. Dengan penguatan nilai-nilai tersebut, diharapkan para CPNS mampu menjaga standar kerja yang tinggi dan tetap menjunjung etika serta profesionalisme di setiap tugas yang mereka emban.

Kadiyono juga berharap bahwa dengan memegang teguh nilai-nilai integritas, CPNS akan mampu berkontribusi secara positif dalam mewujudkan visi dan misi Kemenkumham ke depan.

Materi seleksi CPNS 2024

  1. Seleksi Kompetensi Dasar (SKD)
    • Tes Wawasan Kebangsaan (TWK): 30 soal, ambang batas 65, nilai maksimal 150.
      TWK bertujuan untuk mengukur penguasaan dan pemahaman calon PNS terhadap wawasan kebangsaan yang mencakup Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Tes ini juga melibatkan pemahaman tentang sejarah nasional, peran Indonesia dalam dunia internasional, serta wawasan mengenai isu-isu kebangsaan yang sedang berkembang.
      Dalam TWK, peserta akan dihadapkan pada berbagai jenis soal, seperti pemahaman teks, analisis pernyataan, dan soal-soal yang memerlukan penalaran terkait nilai-nilai kebangsaan. Untuk sukses dalam TWK, peserta perlu memiliki pemahaman yang mendalam tentang dasar-dasar negara dan isu-isu nasional yang aktual:

      • Nasionalisme, dengan tujuan mampu mewujudkan kepentingan nasional melalui cita-cita dan tujuan yang sama dengan tetap mempertahankan identitas nasional
      • Integritas, dengan tujuan mampu menjunjung tinggi kejujuran, ketangguhan, komitmen, dan konsistensi sebagai satu kesatuan sikap untuk mencapai tujuan nasional
      • Pilar negara, dengan tujuan mampu membentuk karakter positif melalui pemahaman dan pengamalan nilai-nilai dalam Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 19145, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika
      • Bela negara, dengan tujuan mampu berperan aktif dalam mempertahankan eksistensi bangsa dan negara
      • Bahasa negara, dengan tujuan mampu menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan yang sangat penting kedudukannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
    • Tes Intelegensia Umum (TIU): 35 soal, ambang batas 80, nilai maksimal 175.
      TIU mengukur kemampuan intelektual peserta dalam aspek verbal, numerik, dan logika. Aspek verbal mencakup kemampuan memahami dan menganalisis teks, serta penggunaan bahasa yang efektif. Aspek numerik menguji kemampuan dalam memahami dan menganalisis data numerik, seperti perhitungan aritmetika, deret angka, dan soal matematika dasar. Aspek logika mengukur kemampuan berpikir logis dan analitis melalui soal-soal yang melibatkan penalaran, perbandingan, dan pengambilan kesimpulan.TIU sering dianggap sebagai salah satu komponen paling menantang dalam SKD karena membutuhkan kecepatan dan ketepatan dalam menjawab soal-soal yang seringkali kompleks. Latihan secara rutin dengan soal-soal tipe TIU sangat penting untuk meningkatkan kemampuan ini

      • kemampuan Verbal, yang meliputi:
        1. analogi, dengan tujuan mengukur kemampuan individu dalam bernalar melalui perbandingan dua konsep kata yang memiliki hubungan tertentu kemudian menggunakan konsep hubungan tersebut pada situasi yang lain;
        2. silogisme, dengan tujuan mengukur kemampuan individu untuk menarik kesimpulan dari dua pernyataan yang diberikan; dan
        3. analitis, dengan tujuan mengukur kemampuan individu untuk menganalisis informasi yang diberikan dan menarik kesimpulan;;
      • kemampuan Numerik, yang meliputi:
        1. berhitung, dengan tujuan mengukur kemampuan hitung sederhana
        2. deret angka, dengan tujuan mengukur kemampuan individu dalam melihat pola hubungan angka;
        3. perbandingan kuantitatif, dengan tujuan mengukur kemampuan individu untuk menarik kesimpulan berdasarkan dua data kuantitatif; dan
        4. soal cerita, dengan tujuan mengukur kemampuan individu untuk melakukan analisis kuantitatif dari informasi yang diberikan; dan
      • kemampuan figural, yang meliputi:
        1. analogi, dengan tujuan mengukur kemampuan individu dalam bernalar melalui perbandingan dua gambar yang memiliki hubungan tertentu kemudian menggunakan konsep hubungan tersebut pada situasi lain;
        2. ketidaksamaan, dengan tujuan mengukur kemampuan individu untuk melihat perbedaan beberapa gambar; dan
        3. serial, dengan tujuan mengukur kemampuan individu dalam melihat pola hubungan dalam bentuk gambar.
    • Tes Karakteristik Pribadi (TKP): 45 soal, ambang batas 165, nilai maksimal 225.
      TKP bertujuan untuk mengukur karakteristik pribadi dan kepribadian peserta yang dianggap penting dalam menjalankan tugas sebagai PNS. Tes ini mencakup aspek-aspek seperti integritas, kerja sama tim, orientasi pelayanan, dan kemampuan beradaptasi dalam berbagai situasi kerja.Tidak seperti TWK dan TIU yang memiliki jawaban benar atau salah, TKP lebih bersifat evaluatif, di mana setiap jawaban peserta memberikan skor berdasarkan seberapa sesuai jawaban tersebut dengan profil PNS yang diharapkan. Untuk sukses dalam TKP, peserta harus memahami nilai-nilai etika kerja yang baik, kepemimpinan, dan kemampuan bekerja sama dalam tim. Skor TKP tiap opsi dari yang paling besar ialah 5-4-3-2-1. TKP bertujuan untuk menilai penguasaan pengetahuan dan kemampuan mengimplementasikan:

      • pelayanan publik, dengan tujaun mampu menampilkan perilaku keramahtamahan dalam bekerja yang efektif agar bisa memenuhi kebutuhan dan kepuasan orang lain sesuai dengan tugas dan wewenang yang dimiliki;
      • jejaring kerja, dengan tujuan mampu membangun dan membina hubungan, bekerja sama, berbagi informasi dan berkolaborasi dengan orang lain secara efektif;
      • sosial budaya, dengan tujuan mampu beradaptasi dan bekerja secara efektif dalam masyarakat majemuk, terdiri atas beragam agama, suku, budaya, dan sebagainya;
      • teknologi informasi dan komunikasi, dengan tujuan mampu memanfaatkan teknologi informasi secara efektif untuk meningkatkan kinerja;
      • profesionalisme, dengan tujuan mampu melaksanakan tugas dan fungsi sesuai dengan tuntutan Jabatan; dan
      • anti radikalimse, dengan tujuan menjaring informasi dari individu tentang pengetahuan terhadap anti radikalisme, kecenderungan bersikap, dan bertindak saat menanggapi stimulus dengan beberapa alternatif situasi.
  2. Seleksi Kompetensi Bidang (SKB)
    • Jumlah 100 soal dengan ambang batas yang ditentukan. SKB adalah tes bertujuan untuk mengukur kemampuan peserta terkait bidang jabatan yang dilamar. Materi tes SKB akan disesuaikan dengan jabatan dan formasi yang dipilih. Bentuk tesnya meliputi tes tulis, praktik, lisan, psikologi, dan lainnya. Berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 321 Tahun 2024, berikut adalah panduan umum mengenai materi Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) untuk CPNS 2024:
      1. Psikotes
      2. Tes potensi akademik (TPA)
      3. Tes kemampuan bahasa asing
      4. Tes kesehatan jiwa
      5. Tes kesegaran jasmani atau tes kesamaptaan
      6. Tes praktik kerja
      7. Uji penambahan nilai dari sertifikat kompetensi
      8. Wawancara
      9. Tes lain sesuai persyaratan jabatan

Jangan lupa untuk mengunjungi link-link berikut agar persiapan seleksi kalian lebih matang, ya!

Sumber: detikEdu.com

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
Copyright[at]2022 simulasicat.id | Powered by SimulasiCat.ID