Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

Simulasi CAT – Apa yang perlu dipersiapkan dan diperhatikan dalam seleksi CPNS 2024 ini?

Lolos seleksi CPNS 2024 memang bisa menjadi tantangan tersendiri bagi para calon pegawai negeri. Tantangan tersebut setidaknya tergantung pada beberapa faktor, seperti tingkat persaingan, proses seleksi yang ketat, materi tes yang luas, kesiapan dan persiapan calon pegawai, dan kuota formasi yang dibutuhkan. Namun, meskipun seleksi ini bisa sulit, banyak orang yang berhasil lolos dengan persiapan yang baik dan strategi yang tepat. Penting untuk memulai persiapan sejak dini dan memahami format serta materi ujian. Berikut adalah rangkuman tips dan trik agar kamu lolos seleksi CPNS.

  • Persiapan matang. Persiapan yang matang memberikan peluang yang besar untuk lulus di seleksi CPNS. Seperti kata-kata motivasi yakni, “kurang persiapan adalah awal dari kegagalan”.
  • Niat dan tekad yang kuat. Ketika kita menjalani sesuatu dengan niat dan tekad yang kuat maka kita akan selalu termotivasi sampai akhir entah apa nanti hasilnya setidaknya kita menjalani prosesnya dengan sungguh-sungguh. “tiada usaha yang sia-sia, jika berhasil maka itu bonus dan jika gagal maka itu pengalaman berharga”.
  • Doa dan restu. “takdir tidak dapat diubah kecuali dengan doa”, itulah yang harus kita pegang. Jika kita berdoa dan meminta restu tuhan dengan tulus maka tuhan akan mengabulkan yang terbaik untuk kita meski hal tersebut bukanlah yang kita harapkan. “belum tentu yang kita benci itu buruk untuk kita dan belum tentu yang kita dambakan itu baik untuk kita”. Selain itu, doa dan restu orang tua sangat penting dalam perjalanan kita. “Ridho Allah SWT bergantung dari ridho kedua orang tua dan kemurkaan Allah SWT bergantung dari kemurkaan orang tua” (HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban, Hakim)
  • Percaya diri. Meningkatkan kepercayaan diri bisa membuat kita lebih fokus dalam menyelesaikan pertanyaan atau dalam tahapan-tahapan seleksi berikutnya. Salah satu cara untuk meningkatkan rasa kepercayaan diri yaitu dengan rajin berlatih soal. Selain itu, memiliki kepercayaan diri yang tinggi dapat menurunkan tingkat kepercayaan diri lawan sehingga mereka lebih ragu-ragu dari pada kita ketika menjawab soal ataupun dalan seleksi lanjutan berikutnya.
  • Cari informasi terkini. Pelajari soal-soal yang kemungkinan akan keluar dari sumber yang dapat dipercaya. Beberapa lembaga atau platform seringkali menyediakan kisi-kisi atau prediksi soal yang bermanfaat. Selain itu, bisa mencari informasi dari teman-teman yang sudah memiliki pengalaman sebelumnya.
  • Memiliki strategi. Strategi penting dalam kesuksesan kita menyelesaikan tahapan seleksi CPNS. Dengan strategi yang baik, kita bisa lebih unggul dari lawan. Seperti contoh strategi dalam tahapan SKD, Psikologi, maupun Wawancara.
  • Pahami syarat dan persyaratan. Jangan sampai kita mempersiapkan dokumen di saat mendekati hari tes karena mempersiapkan dokumen membutuhkan waktu yang tidak bisa selesai dalam satu hari jadi. Selain itu, jangan sampai persiapan untuk tes kita lancar tetapi ternyata kita tidak memenuhi syarat dan ketentuan untuk mengikuti tes seperti contoh syarat minimal nilai, umur, kesehatan, dan memiliki tato di luar ketentuan tertentu.
  • Rajin berlatih soal. Semakin banyak soal yang dikerjakan sebelum tes semakin terbiasa dan banyak model soal yang kita ketahui. Rajin berlatih soal juga bisa meningkatkan kecepatan kita dalam menyelesaikan soal. Berlatih soal bisa melalui buku, bimbel, media online, dan try out. Rajinlah tryout karena itu layaknya tes sebenarnya nanti, anggap tryout sebagai simulasi kita tes nanti. Dengan tryout bisa melatih kita dalam fokus dan kecepatan menjawab soal.
  • Berlatih fisik. Selain mempersiapkan untuk tes tertulis, kita juga harus mempersiapkan diri untuk tes kebugaran. Oleh karena itu, di sela-sela belajar akademik harus diimbangi dengan olahraga rutin tiap minggu agar tubuh terbiasa sampai nanti tes kebugaran.
  • Berlatih wawancara. Cara kita berkomunikasi, menyampaikan pendapat, cara berinteraksi terhadap lawan bicara, harus dilatih juga karena seleksi wawancara merupakan tahapan terakhir dalam seleksi, jangan sampai kita gagal di tahapan terakhir karena kita tidak terbiasa dan mengerti bagaimana cara berkomunikasi secara formal yang baik.
  • Bergabung dengan komunitas sesama pejuang kedinasan. Dengan memiliki teman seperjuangan bisa membuat kita termotivasi dan pantang menyerah saat belajar dan berlatih soal. Komunitas ini akan menciptakan lingkungan positif bagi diri kita. Selain itu, komunitas juga bisa membantu kita dalam mengerjakan soal yang sulit. Dengan adanya komunitas, kita bisa saling bertukar pengetahuan dan secara tidak langsung membantu meningkatkan kemampuan kita dalam menyelesaikan soal.
  • Memanfaatkan semua sumber belajar. Selain belajar dari buku dan komunitas pejuang kedinasan. Kita juga bisa belajar melalui media online seperti youtube, google, aplikasi belajar kedinasan, dan mengikuti bimbel yang mendukung pembelajaran.
Kesalahan yang sering dilakukan oleh calon pelamar CPNS

Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Indonesia selalu menjadi momen yang dinanti-nanti oleh banyak orang. Setiap tahun, ribuan bahkan jutaan orang berbondong-bondong mendaftar untuk mendapatkan kesempatan menjadi bagian dari birokrasi negara. Namun, persaingan yang ketat dan proses seleksi yang sangat ketat membuat banyak pelamar tidak berhasil. Salah satu faktor kegagalan tersebut sering kali disebabkan oleh kesalahan yang dilakukan oleh calon pelamar CPNS. Artikel ini akan membahas beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan oleh calon pelamar CPNS, sehingga diharapkan bisa menjadi pelajaran untuk para calon pelamar di masa mendatang.

  1. Tidak Teliti dalam Membaca Persyaratan
    Salah satu kesalahan yang paling sering dilakukan oleh calon pelamar CPNS adalah tidak teliti dalam membaca persyaratan. Setiap instansi pemerintah biasanya menetapkan syarat khusus yang harus dipenuhi oleh pelamar. Syarat-syarat tersebut bisa mencakup kualifikasi pendidikan, batas usia, pengalaman kerja, hingga jenis kelamin. Sayangnya, banyak pelamar yang mengabaikan hal ini dan tetap nekat mendaftar meskipun tidak memenuhi syarat yang diminta. Akibatnya, pelamar tersebut langsung gugur pada tahap awal seleksi administrasi.
  1. Kesalahan dalam Pengisian Data
    Kesalahan berikutnya yang kerap kali terjadi adalah kesalahan dalam pengisian data pada saat mendaftar secara online. Pengisian data pribadi, riwayat pendidikan, atau pengalaman kerja yang tidak sesuai dengan dokumen asli bisa menjadi penyebab pelamar didiskualifikasi. Misalnya, salah menuliskan nama, nomor identitas, atau tanggal lahir. Ketidaktelitian dalam mengisi data ini bisa disebabkan oleh kurangnya perhatian atau terburu-buru dalam mengisi formulir pendaftaran. Padahal, ketelitian dalam pengisian data sangat penting karena kesalahan sekecil apapun bisa berakibat fatal.
  1. Mengunggah Dokumen yang Tidak Sesuai
    Dalam proses pendaftaran CPNS, pelamar diwajibkan mengunggah berbagai dokumen pendukung, seperti ijazah, transkrip nilai, dan surat keterangan lainnya. Namun, banyak pelamar yang tidak memperhatikan spesifikasi dokumen yang harus diunggah, seperti ukuran file, format file, dan ketentuan lainnya. Misalnya, mengunggah file yang melebihi batas ukuran yang ditentukan atau menggunakan format file yang tidak sesuai. Selain itu, ada juga pelamar yang mengunggah dokumen yang salah, seperti ijazah yang tidak sesuai dengan posisi yang dilamar. Kesalahan-kesalahan seperti ini bisa membuat pelamar langsung gugur pada tahap seleksi administrasi.
  1. Menggunakan Foto yang Tidak Formal
    Foto merupakan salah satu dokumen penting yang harus diunggah oleh calon pelamar CPNS. Namun, banyak pelamar yang tidak memperhatikan ketentuan mengenai foto yang harus diunggah. Ada pelamar yang mengunggah foto dengan latar belakang yang tidak formal, foto selfie, atau bahkan foto yang diambil secara tidak profesional. Padahal, foto yang diunggah haruslah sesuai dengan ketentuan, misalnya menggunakan latar belakang merah atau biru dengan pose formal. Penggunaan foto yang tidak sesuai bisa menjadi salah satu alasan pelamar didiskualifikasi.
  1. Tidak Memahami Format Soal Seleksi
    Kesalahan lainnya yang sering dilakukan oleh calon pelamar CPNS adalah tidak memahami format soal seleksi. Dalam seleksi CPNS, ada beberapa jenis tes yang harus diikuti oleh pelamar, seperti Tes Kompetensi Dasar (TKD), Tes Intelegensi Umum (TIU), Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), dan Tes Karakteristik Pribadi (TKP). Masing-masing tes memiliki format dan materi yang berbeda-beda. Sayangnya, banyak pelamar yang tidak mempersiapkan diri dengan baik karena tidak memahami format soal-soal tersebut. Akibatnya, mereka kesulitan saat menghadapi tes dan tidak berhasil lolos ke tahap berikutnya.
  1. Mengabaikan Waktu Pendaftaran
    Banyak calon pelamar yang menunda-nunda proses pendaftaran hingga mendekati batas waktu yang ditentukan. Hal ini sering kali menyebabkan mereka tergesa-gesa dalam mengisi formulir pendaftaran dan mengunggah dokumen yang diperlukan. Selain itu, ada kemungkinan terjadi masalah teknis, seperti server yang sibuk atau gangguan koneksi internet, yang bisa membuat proses pendaftaran menjadi terhambat. Sebaiknya, pelamar mendaftar sesegera mungkin setelah pendaftaran dibuka untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
  1. Kurang Persiapan dalam Tes Kompetensi Dasar (TKD)
    Tes Kompetensi Dasar (TKD) merupakan salah satu tahap seleksi yang paling menentukan dalam proses penerimaan CPNS. Namun, banyak pelamar yang kurang mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi tes ini. Mereka cenderung meremehkan tingkat kesulitan soal-soal TKD dan tidak meluangkan waktu yang cukup untuk belajar dan berlatih. Padahal, soal-soal TKD dirancang untuk menguji berbagai aspek, seperti intelegensi, wawasan kebangsaan, dan karakteristik pribadi, yang memerlukan pemahaman dan latihan yang cukup.
  1. Tidak Menyiapkan Berkas Cadangan
    Kesalahan lainnya yang sering terjadi adalah tidak menyiapkan berkas cadangan. Banyak pelamar yang hanya menyiapkan satu set dokumen tanpa memiliki salinan cadangan. Jika terjadi masalah dalam proses pengiriman atau pengunggahan dokumen, mereka tidak memiliki backup yang bisa digunakan. Selain itu, menyiapkan berkas cadangan juga penting untuk mengantisipasi jika ada dokumen yang hilang atau rusak selama proses seleksi.
  1. Tidak Mengikuti Informasi Terbaru
    Proses seleksi CPNS biasanya berlangsung dalam beberapa tahap dan memerlukan waktu yang cukup lama. Selama proses tersebut, panitia seleksi sering kali mengeluarkan pengumuman atau update terbaru terkait seleksi. Sayangnya, banyak pelamar yang tidak mengikuti informasi terbaru tersebut, sehingga ketinggalan informasi penting, seperti jadwal ujian, perubahan syarat, atau pengumuman hasil seleksi. Mengabaikan informasi terbaru bisa menyebabkan pelamar kehilangan kesempatan atau tidak mempersiapkan diri dengan baik.
  1. Terlalu Percaya Diri atau Gugup Berlebihan
    Terkadang, kegagalan dalam seleksi CPNS juga disebabkan oleh sikap yang terlalu percaya diri atau sebaliknya, terlalu gugup. Pelamar yang terlalu percaya diri mungkin akan meremehkan persiapan yang seharusnya dilakukan, sehingga tidak maksimal dalam menjalani tes. Sebaliknya, pelamar yang terlalu gugup sering kali tidak bisa fokus dan tidak mampu mengerjakan soal dengan baik. Oleh karena itu, penting untuk menjaga keseimbangan antara percaya diri dan kesiapan mental.
Kesimpulan

Proses seleksi CPNS bukanlah hal yang mudah. Kesalahan-kesalahan yang tampak sepele seperti yang telah disebutkan di atas bisa menjadi faktor penentu kegagalan seorang pelamar. Oleh karena itu, calon pelamar harus lebih teliti, mempersiapkan diri dengan baik, dan selalu mengikuti informasi terbaru agar bisa meningkatkan peluang lolos dalam seleksi CPNS. Dengan menghindari kesalahan-kesalahan umum ini, calon pelamar diharapkan bisa lebih siap dan sukses dalam menghadapi seleksi CPNS di masa mendatang.

Materi seleksi CPNS 2024

  1. Seleksi Kompetensi Dasar (SKD)
    • Tes Wawasan Kebangsaan (TWK): 30 soal, ambang batas 65, nilai maksimal 150.
      TWK bertujuan untuk mengukur penguasaan dan pemahaman calon PNS terhadap wawasan kebangsaan yang mencakup Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Tes ini juga melibatkan pemahaman tentang sejarah nasional, peran Indonesia dalam dunia internasional, serta wawasan mengenai isu-isu kebangsaan yang sedang berkembang.
      Dalam TWK, peserta akan dihadapkan pada berbagai jenis soal, seperti pemahaman teks, analisis pernyataan, dan soal-soal yang memerlukan penalaran terkait nilai-nilai kebangsaan. Untuk sukses dalam TWK, peserta perlu memiliki pemahaman yang mendalam tentang dasar-dasar negara dan isu-isu nasional yang aktual:

      • Nasionalisme, dengan tujuan mampu mewujudkan kepentingan nasional melalui cita-cita dan tujuan yang sama dengan tetap mempertahankan identitas nasional
      • Integritas, dengan tujuan mampu menjunjung tinggi kejujuran, ketangguhan, komitmen, dan konsistensi sebagai satu kesatuan sikap untuk mencapai tujuan nasional
      • Pilar negara, dengan tujuan mampu membentuk karakter positif melalui pemahaman dan pengamalan nilai-nilai dalam Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 19145, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika
      • Bela negara, dengan tujuan mampu berperan aktif dalam mempertahankan eksistensi bangsa dan negara
      • Bahasa negara, dengan tujuan mampu menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan yang sangat penting kedudukannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
    • Tes Intelegensia Umum (TIU): 35 soal, ambang batas 80, nilai maksimal 175.
      TIU mengukur kemampuan intelektual peserta dalam aspek verbal, numerik, dan logika. Aspek verbal mencakup kemampuan memahami dan menganalisis teks, serta penggunaan bahasa yang efektif. Aspek numerik menguji kemampuan dalam memahami dan menganalisis data numerik, seperti perhitungan aritmetika, deret angka, dan soal matematika dasar. Aspek logika mengukur kemampuan berpikir logis dan analitis melalui soal-soal yang melibatkan penalaran, perbandingan, dan pengambilan kesimpulan.TIU sering dianggap sebagai salah satu komponen paling menantang dalam SKD karena membutuhkan kecepatan dan ketepatan dalam menjawab soal-soal yang seringkali kompleks. Latihan secara rutin dengan soal-soal tipe TIU sangat penting untuk meningkatkan kemampuan ini

      • kemampuan Verbal, yang meliputi:
        1. analogi, dengan tujuan mengukur kemampuan individu dalam bernalar melalui perbandingan dua konsep kata yang memiliki hubungan tertentu kemudian menggunakan konsep hubungan tersebut pada situasi yang lain;
        2. silogisme, dengan tujuan mengukur kemampuan individu untuk menarik kesimpulan dari dua pernyataan yang diberikan; dan
        3. analitis, dengan tujuan mengukur kemampuan individu untuk menganalisis informasi yang diberikan dan menarik kesimpulan;;
      • kemampuan Numerik, yang meliputi:
        1. berhitung, dengan tujuan mengukur kemampuan hitung sederhana
        2. deret angka, dengan tujuan mengukur kemampuan individu dalam melihat pola hubungan angka;
        3. perbandingan kuantitatif, dengan tujuan mengukur kemampuan individu untuk menarik kesimpulan berdasarkan dua data kuantitatif; dan
        4. soal cerita, dengan tujuan mengukur kemampuan individu untuk melakukan analisis kuantitatif dari informasi yang diberikan; dan
      • kemampuan figural, yang meliputi:
        1. analogi, dengan tujuan mengukur kemampuan individu dalam bernalar melalui perbandingan dua gambar yang memiliki hubungan tertentu kemudian menggunakan konsep hubungan tersebut pada situasi lain;
        2. ketidaksamaan, dengan tujuan mengukur kemampuan individu untuk melihat perbedaan beberapa gambar; dan
        3. serial, dengan tujuan mengukur kemampuan individu dalam melihat pola hubungan dalam bentuk gambar.
    • Tes Karakteristik Pribadi (TKP): 45 soal, ambang batas 165, nilai maksimal 225.
      TKP bertujuan untuk mengukur karakteristik pribadi dan kepribadian peserta yang dianggap penting dalam menjalankan tugas sebagai PNS. Tes ini mencakup aspek-aspek seperti integritas, kerja sama tim, orientasi pelayanan, dan kemampuan beradaptasi dalam berbagai situasi kerja.Tidak seperti TWK dan TIU yang memiliki jawaban benar atau salah, TKP lebih bersifat evaluatif, di mana setiap jawaban peserta memberikan skor berdasarkan seberapa sesuai jawaban tersebut dengan profil PNS yang diharapkan. Untuk sukses dalam TKP, peserta harus memahami nilai-nilai etika kerja yang baik, kepemimpinan, dan kemampuan bekerja sama dalam tim. Skor TKP tiap opsi dari yang paling besar ialah 5-4-3-2-1. TKP bertujuan untuk menilai penguasaan pengetahuan dan kemampuan mengimplementasikan:

      • pelayanan publik, dengan tujaun mampu menampilkan perilaku keramahtamahan dalam bekerja yang efektif agar bisa memenuhi kebutuhan dan kepuasan orang lain sesuai dengan tugas dan wewenang yang dimiliki;
      • jejaring kerja, dengan tujuan mampu membangun dan membina hubungan, bekerja sama, berbagi informasi dan berkolaborasi dengan orang lain secara efektif;
      • sosial budaya, dengan tujuan mampu beradaptasi dan bekerja secara efektif dalam masyarakat majemuk, terdiri atas beragam agama, suku, budaya, dan sebagainya;
      • teknologi informasi dan komunikasi, dengan tujuan mampu memanfaatkan teknologi informasi secara efektif untuk meningkatkan kinerja;
      • profesionalisme, dengan tujuan mampu melaksanakan tugas dan fungsi sesuai dengan tuntutan Jabatan; dan
      • anti radikalimse, dengan tujuan menjaring informasi dari individu tentang pengetahuan terhadap anti radikalisme, kecenderungan bersikap, dan bertindak saat menanggapi stimulus dengan beberapa alternatif situasi.
  2. Seleksi Kompetensi Bidang (SKB)
    • Jumlah 100 soal dengan ambang batas yang ditentukan. SKB adalah tes bertujuan untuk mengukur kemampuan peserta terkait bidang jabatan yang dilamar. Materi tes SKB akan disesuaikan dengan jabatan dan formasi yang dipilih. Bentuk tesnya meliputi tes tulis, praktik, lisan, psikologi, dan lainnya. Berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 321 Tahun 2024, berikut adalah panduan umum mengenai materi Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) untuk CPNS 2024:
      1. Psikotes
      2. Tes potensi akademik (TPA)
      3. Tes kemampuan bahasa asing
      4. Tes kesehatan jiwa
      5. Tes kesegaran jasmani atau tes kesamaptaan
      6. Tes praktik kerja
      7. Uji penambahan nilai dari sertifikat kompetensi
      8. Wawancara
      9. Tes lain sesuai persyaratan jabatan

Jangan lupa untuk mengunjungi link-link berikut agar persiapan seleksi kalian lebih matang, ya!

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
Copyright[at]2022 simulasicat.id | Powered by SimulasiCat.ID