Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

Simulasi Cat – Seleksi PMB Polstat STIS 2024

Politeknik Statistika STIS merupakan salah satu perguruan tinggi kedinasan yang banyak diminati di Indonesia. Setiap tahun, ribuan calon mahasiswa bersaing ketat untuk mendapatkan kursi di institusi ini. Bagi Anda yang berminat mengikuti tes seleksi STIS 2024, persiapan yang matang dan strategi yang tepat sangat penting untuk meningkatkan peluang lulus. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menghadapi tes seleksi tersebut.

  • Memahami Format dan Jenis Tes. Tes seleksi STIS terdiri dari beberapa tahapan yang harus dilalui oleh para peserta. Tahap pertama adalah Seleksi Kompetensi Dasar, menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT) diselenggarakan oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN). SKD meliputi: Tes Karakteristik Pribadi (TKP), Tes Intelegensi Umum (TIU), dan Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).
  • Setelah melewati SKD, para peserta akan mengikuti seleksi lanjutan I yakni psikotes dan tes matematika. Setelah lulus dari tes akademik, peserta akan menjalani tes kesehatan dan kebugaran. Pastikan Anda berada dalam kondisi fisik yang prima karena ini juga merupakan faktor penentu kelulusan.
  • Persiapan Akademik yang Matang. Persiapan akademik harus dimulai jauh sebelum tes seleksi. Matematika merupakan mata pelajaran yang sangat diutamakan di STIS, sehingga latihan soal-soal Matematika, khususnya aljabar, geometri, dan statistika, harus dilakukan secara rutin.
  • Latihan soal dari tahun-tahun sebelumnya sangat direkomendasikan. Ini akan membantu Anda memahami tipe soal dan pola yang sering muncul. Menguasai materi ini akan memberikan Anda kepercayaan diri yang lebih saat menghadapi ujian.
  • Manajemen Waktu Saat Ujian. Manajemen waktu menjadi faktor kunci selama tes berlangsung. Setiap soal dalam tes seleksi STIS biasanya memiliki tingkat kesulitan yang bervariasi. Disarankan untuk memulai dengan soal-soal yang dirasa lebih mudah agar bisa mengumpulkan poin sebanyak mungkin dalam waktu singkat. Setelah itu, baru beralih ke soal yang lebih sulit. Menggunakan waktu secara efisien akan membantu Anda menyelesaikan semua soal dalam batas waktu yang diberikan.
  • Persiapan Fisik dan Mental. Tidak hanya persiapan akademik yang penting, tetapi juga kondisi fisik dan mental Anda. Pola hidup sehat dengan tidur yang cukup, asupan makanan bergizi, dan olahraga teratur akan menjaga tubuh Anda dalam kondisi terbaik. Sebelum hari tes, pastikan Anda istirahat dengan baik agar tubuh dan pikiran segar saat mengerjakan soal.
  • Stres sering kali menjadi penghalang dalam performa ujian. Cobalah teknik relaksasi seperti pernapasan dalam, meditasi, atau aktivitas lain yang dapat menenangkan pikiran. Ketika mental Anda tenang, Anda akan lebih fokus dan mampu mengerjakan soal dengan lebih baik.
  • Pahami Persyaratan Administrasi. Sebelum mengikuti tes, pastikan semua persyaratan administrasi sudah dipenuhi. Dokumen-dokumen seperti KTP, ijazah, dan sertifikat harus disiapkan dengan baik dan sesuai dengan ketentuan. Jangan sampai kelalaian dalam hal administrasi menghambat langkah Anda dalam seleksi ini.

Menghadapi tes seleksi Politeknik Statistika STIS 2024 membutuhkan persiapan yang matang, baik dari segi akademik, manajemen waktu, hingga kesiapan fisik dan mental. Dengan memahami format tes, mempersiapkan diri secara akademik, menjaga kondisi fisik, dan mempersiapkan dokumen administrasi dengan baik, Anda dapat meningkatkan peluang untuk lulus dan meraih kesempatan belajar di salah satu institusi pendidikan tinggi yang prestisius di Indonesia.

Sistem Seleksi PMB Polstat STIS 2024

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 tentang Seleksi Penerimaan Mahasiswa/Praja/Taruna Sekolah Kedinasan pada Kementerian/Lembaga, seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) tahun akademik 2024/2025 ikatan dinas dilaksanakan melalui tahapan sebagai berikut:

  1. Pengumuman Penerimaan
  2. Pendaftaran
  3. Seleksi Administrasi (dilakukan langsung setelah proses pendaftaran)
  4. Seleksi Kompetensi Dasar, menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT) diselenggarakan oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN). SKD meliputi: Tes Karakteristik Pribadi (TKP), Tes Intelegensi Umum (TIU), dan Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).
    Peserta dinyatakan lulus SKD apabila:

    • Memenuhi nilai ambang batas SKD sesuai dengan Keputusan Menteri Pendayagunaan PAN dan RB Nomor 144 Tahun 2024 tentang Nilai Ambang Batas Seleksi Kompetensi Dasar Seleksi Penerimaan Mahasiswa/Praja/Taruna Sekolah Kedinasan pada Kementerian/Lembaga Tahun Anggaran 2024, yaitu:
      Jalur Reguler
      156 (seratus lima puluh enam) untuk TKP;
      80 (delapan puluh) untuk TIU; dan
      65 (enam puluh lima) untuk TWK.Jalur Afirmasi
      Nilai kumulatif dari TKP, TIU dan TWK paling rendah 281 (dua ratus delapan puluh satu); dan Nilai TIU paling rendah 55 (lima puluh lima).
    • Peserta memenuhi nilai ambang batas diurutkan berdasarkan peringkat terbaik menurut formasi provinsi dan program studi.
    • Peserta berperingkat terbaik berdasarkan formasi provinsi dan program studi sejumlah paling banyak 5 (lima) kali jumlah kebutuhan di formasi provinsi dan program studi.
    • Apabila terdapat peserta yang mempunyai nilai kumulatif SKD sama, serta berada pada batas jumlah 5 (lima) kali jumlah kebutuhan di formasi provinsi dan program studi, penentuan didasarkan secara berurutan mulai dari nilai TKP, TIU, dan TWK.
    • Apabila terdapat peserta yang mempunyai nilai TKP, TIU dan TWK sama, serta berada pada batas jumlah 5 (lima) kali jumlah kebutuhan di formasi provinsi dan program studi, keseluruhan calon mahasiswa dengan nilai sama tersebut berhak mengikuti seleksi tahap berikutnya.

     

  5. Seleksi Lanjutan
    Seleksi Lanjutan diikuti oleh peserta yang dinyatakan lulus SKD. Seleksi Lanjutan terdiri dari:

    1. Seleksi Lanjutan I
      • Psikotes
        Psikotes dilaksanakan dengan Computer Based Test (CBT).
        Hasil tes peserta diberikan kode sebagai berikut:
        Kode 1 (Disarankan)
        Kode 2 (Dipertimbangkan)
        Kode 3 (Tidak Disarankan)
        Nilai Ambang Batas untuk hasil psikotes adalah peserta dengan kriteria kode 1 atau kode 2.
      • Tes Matematika
        Tes Matematika dilaksanakan dengan Computer Based Test (CBT). Soal tes berbentuk 40 (empat puluh) soal pilihan ganda dengan 5 (lima) pilihan jawaban, dengan ketentuan penilaian menjawab benar nilainya 5 (lima), menjawab salah nilainya -1 (minus satu) dan tidak menjawab nilainya 0 (nol).  Nilai Ambang Batas untuk Tes Matematika yaitu 65 (enam puluh lima) untuk jalur regular dan 55 (lima puluh lima) untuk jalur afirmasi.
      • Peserta dinyatakan lulus Seleksi Lanjutan I apabila:
        1. Peserta memenuhi nilai ambang batas Psikotes dan Tes Matematika.
        2. Nilai peserta diurutkan berdasarkan hasil psikotes dan nilai matematika pada setiap formasi provinsi dan program studi.
        3. Peserta sejumlah paling banyak 1,5 (satu koma lima) kali dari kebutuhan formasi provinsi dan program studi (pembulatan ke atas), dinyatakan berhak mengikuti seleksi lanjutan I
        4. Apabila terdapat peserta dengan hasil psikotes dan nilai matematika yang sama, serta berada pada batas jumlah pembulatan ke atas dari 1,5 (satu koma lima) kali formasi provinsi dan program studi, keseluruhan peserta dengan nilai sama tersebut berhak mengikuti Seleksi Lanjutan II.
    2. Seleksi Lanjutan II
      • Tes Kesehatan (jasmani, rohani, dan bebas narkoba) di RSUD atau fasilitas kesehatan lain setempat yang ditentukan oleh Panitia Pusat;
      • Tes Kebugaran, yaitu suatu kegiatan yang dilakukan dengan tujuan mengukur tingkat kebugaran jasmani melalui serangkaian pengukuran kondisi fisik, misalnya: lari mengelilingi lintasan, shuttle run, pull up/chinning, push up, sit up dan/atau aktivitas lainnya yang ditentukan oleh Panitia Pusat.
      • Hasil Tes Kesehatan dan Kebugaran peserta diberikan kode sebagai berikut: – Kode 1 (Disarankan) – Kode 2 (Dipertimbangkan) – Kode 3 (Tidak Disarankan)
      • Nilai Ambang Batas untuk hasil Tes Kesehatan dan Kebugaran adalah peserta dengan kriteria kode 1 atau kode 2.
      • Peserta dinyatakan lulus Seleksi Lanjutan II apabila:
        1. Peserta memenuhi nilai ambang batas tes kesehatan dan kebugaran.
        2. Hasil Seleksi Lanjutan II diurutkan berdasarkan kode hasil tes kesehatan dan kebugaran.
        3. Apabila jumlah peserta lulus melebihi jumlah kebutuhan mahasiswa pada masing-masing formasi provinsi dan program studi, penentuan kelulusan didasarkan secara berurutan mulai dari hasil psikotes, nilai matematika dan SKD.
  6. Pengumuman Akhir hasil seleksi
    • Apabila jumlah peserta yang dinyatakan lulus dan mendaftar ulang pada Seleksi Lanjutan II lebih kecil dari formasi total (355 mahasiswa), maka akan ditetapkan peserta cadangan yang dapat mengisi kekurangan formasi pada masing-masing formasi provinsi dan program studi.
    • Peserta cadangan adalah peserta yang memenuhi syarat Seleksi Lanjutan II namun tidak lulus karena kuota formasi provinsi dan program studi yang dipilih sudah terpenuhi.
    • Peserta cadangan akan diberikan peringkat secara nasional berturut-turut berdasarkan hasil tes kesehatan dan kebugaran, psikotes, nilai matematika dan SKD.
    • Peserta cadangan akan diberikan kesempatan untuk memilih kembali formasi provinsi dan program studi yang belum terpenuhi.
    • Kelulusan dari peserta cadangan pada setiap formasi provinsi dan program studi akan ditentukan berdasarkan peringkat peserta cadangan secara nasional.

Jangan lupa untuk mengunjungi link-link berikut agar persiapan seleksi kalian lebih matang, ya!

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
Copyright[at]2022 simulasicat.id | Powered by SimulasiCat.ID