Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

Menurut Keputusan Menpan-RB Nomor 1023 Tahun 2021, model soal SKD CPNS terdiri dari 3 kategori, yaitu Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), Tes Intelegensi Umum (TIU), dan Tes Karakteristik Pribadi (TKP). Adapun diprediksi waktu pengerjaan soal adalah 100 menit dan jumlah soal SKD keseluruhan adalah 110 soal dengan pembagian sebagai berikut:

  • TWK (30 soal)
  • TIU (35 soal)
  • TKP (45 soal)

TWK bertujuan untuk mengukur penguasaan dan pemahaman calon PNS terhadap wawasan kebangsaan yang mencakup Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Tes ini juga melibatkan pemahaman tentang sejarah nasional, peran Indonesia dalam dunia internasional, serta wawasan mengenai isu-isu kebangsaan yang sedang berkembang.
Dalam TWK, peserta akan dihadapkan pada berbagai jenis soal, seperti pemahaman teks, analisis pernyataan, dan soal-soal yang memerlukan penalaran terkait nilai-nilai kebangsaan. Untuk sukses dalam TWK, peserta perlu memiliki pemahaman yang mendalam tentang dasar-dasar negara dan isu-isu nasional yang aktual

  • Ideologi
  • Konstitusi Negara
  • Pancasila
  • UUD 1945
  • Bhinneka Tunggal Ika
  • NKRI (sistem tata negara, Sejarah, dan kemampuan berbahasa)
  • Nasionalisme
  • Bela Negara

TIU mengukur kemampuan intelektual peserta dalam aspek verbal, numerik, dan logika. Aspek verbal mencakup kemampuan memahami dan menganalisis teks, serta penggunaan bahasa yang efektif. Aspek numerik menguji kemampuan dalam memahami dan menganalisis data numerik, seperti perhitungan aritmetika, deret angka, dan soal matematika dasar. Aspek logika mengukur kemampuan berpikir logis dan analitis melalui soal-soal yang melibatkan penalaran, perbandingan, dan pengambilan kesimpulan.

TIU sering dianggap sebagai salah satu komponen paling menantang dalam SKD karena membutuhkan kecepatan dan ketepatan dalam menjawab soal-soal yang seringkali kompleks. Latihan secara rutin dengan soal-soal tipe TIU sangat penting untuk meningkatkan kemampuan ini

  • Kemampuan Verbal
  • Kemampuan Numerik
  • Kemampuan Berpikir Logis
  • Kemampuan Berpikir Analitis

TKP bertujuan untuk mengukur karakteristik pribadi dan kepribadian peserta yang dianggap penting dalam menjalankan tugas sebagai PNS. Tes ini mencakup aspek-aspek seperti integritas, kerja sama tim, orientasi pelayanan, dan kemampuan beradaptasi dalam berbagai situasi kerja.

Tidak seperti TWK dan TIU yang memiliki jawaban benar atau salah, TKP lebih bersifat evaluatif, di mana setiap jawaban peserta memberikan skor berdasarkan seberapa sesuai jawaban tersebut dengan profil PNS yang diharapkan. Untuk sukses dalam TKP, peserta harus memahami nilai-nilai etika kerja yang baik, kepemimpinan, dan kemampuan bekerja sama dalam tim. Skor TKP tiap opsi dari yang paling besar ialah 5-4-3-2-1.

  • Adaptasi
  • Komunikasi
  • Sosial Budaya
  • Profesionalisme
  • Integritas
  • Teknologi Informasi
  • Orientasi pada Pelayanan
Contoh soal TWK
  1. Nasionalisme, agar mampu mewujudkan kepentingan Nasional melalui cita-cita dan tujuan yang sama.

Contoh soal:
Presiden dalam rangka menjalankan undang-undang mempunyai kewenangan untuk menetapkan Peraturan Pemerintah. Peraturan Pemerintah adalah peraturan untuk menjalankan undang-undang dengan sebagaimana mestinya. Kewenangan menetapkan Peraturan Pemerintah adalah sebagian kewenangan pengaturan dari Presiden.

Peraturan Pemerintah berfungsi untuk menjalankan undang-undang maka Peraturan Pemerintah harus dibentuk setelah ada undang-undang yang mengatur materi tersebut. Kekuasaan Presiden ini disebut..

A. Eksekutive power
B. Power and responsibility
C. Pouvoir réglementaire
D. Noodverordening Recht
E. Legislative power

Jawaban: C
Pembahasan: Presiden memiliki kekuasaan berupa “Pouvoir reglementair”, yang berartikan kekuasaan untuk menetapkan peraturan pemerintah.

Untuk Eksekutif power berarti presiden memiliki kewenangan untuk menjalankan undang-undang yang ada.

Noodverordening Recht adalah peraturan hukum untuk mengatur keadaan darurat atau bahaya atau darurat.

Legislative power adalah kewenangan Presiden dalam peraturan perundang-undangan berada dalam bingkai kekuasaan pemerintahan yang artinya kekuasaan untuk menjalankan Undang-Undang.

  1. Integritas, agar mampu menunjukkan sifat atau keadaan dengan menjunjung tinggi kejujuran, ketangguhan dan satu-kesatuan.

Contoh soal:
Nilai-nilai integritas yang diterapkan mampu menguatkan budaya antikorupsi. Dalam mewujudkan budaya anti korupsi diperlukan keteladanan dari atasan (pimpinan), lingkungan kerja yang baik sebagai faktor pendukung harus diciptakan agar budaya antikorupsi tidak sekadar menjadi wacana.

Hal yang tak kalah penting adalah memberikan rambu-rambu kode etik sebagai arahan dalam bertindak, serta sanksi-sanksi bila ada pelanggaran.

Ada sembilan nilai integritas dalam antikorupsi yang terbagi dalam 3 aspek, yaitu…

A. Personal, perilaku, dan norma
B. Inti, sikap, dan etos kerja
C. Inti, personal, dan sikap
D. Nilai, norma, dan kepribadian
E. Kepribadian, agama, dan etos kerja

Jawaban: B
Pembahasan: Sembilan nilai pokok integritas adalah jujur, peduli, disiplin, mandiri, tanggung jawab, sederhana, kerja keras, serta adil dan berani. Jika berkaitan dengan anti korupsi dalam ranah pekerjaan di suatu lembaga perusahaan atau pemerintahan, maka 3 sifat yang harus dirujuk adalah inti, sikap, dan etos kerja.

  1. Bela Negara, agar mampu berperan aktif untuk mempertahankan eksistensi bangsa.

Contoh soal:
Dasar pertahanan Negara disusun berdasarkan prinsip…

A. Demokrasi
B. Monopoli
C. Kekerasan
D. Kemakmuran
E. Monarki

Jawaban: A
Pembahasan: Indonesia adalah negara demokrasi di mana rakyat diperbolehkan untuk memiliki pendapat demi keutuhan negara.

  1. Pilar Negara, agar mampu membentuk karakter positif melalui pemahaman dan pengamalan nilai Pancasila dan UUD 1945.

Contoh soal:
Kesepakatan dasar dalam perubahan UUD 1945 dengan cara adendum, maksudnya…

A. Naskah baru menggantikan naskah asli sebelumnya
B. Naskah asli UUD 1945 digantikan dengan naskah perubahan
C. Penggabungan antara naskah asli dengan naskah pembaruan
D. Naskah asli UUD 1945 dipertahankan dan naskah pembaruan dilekatkan pada naskah asli
E. Naskah asli digabungkan dengan naskah pembaruan UUD 1945 ditambah dengan aturan-aturan peralihan

Jawaban: D
Pembahasan: Adendum berarti mempertahankan naskah asli. Jadi, ketika terdapat amandemen undang-undang, naskah asli harus tetap melekat di dalamnya.

  1. Bahasa Indonesia, agar mampu menggunakan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa kesatuan.

Contoh soal:
Di antara kalimat-kalimat berikut, manakah yang merupakan kalimat yang baku?

A. Mereka jebak pencuri itu hingga akhirnya tertangkap.
B. Siti sudah lama menunggu adikmu ditempat ini.
C. Ia teriak-teriak hingga suaranya serak.
D. Ia berjalan cepat agar tidak terlambat masuk sekolah.
E. Dua anak lelaki itu berantem di pinggir kali.

Jawaban: D
Pembahasan: Susunan kalimat baku hanya ada pada jawaban D karena pada pilihan A, B, C, dan E semuanya kurang efektif.

Jawaban A tidak efektif karena menggunakan hingga dan akhirnya bersamaan padahal maknanya sama.

Jawaban B seharusnya ditempat harus dipisah karena “di” pada kata tersebut merupakan preposisi bukan kata depan.

Jawaban C seharusnya menggunakan berteriak, bukan teriak-teriak.

Jawaban E menggunakan kata berantem yang bukan kata baku, seharusnya bertengkar.

Contoh Soal TIU
  1. Kemampuan Figuralyang terdiri dari:
    • Analogi, berkaitan tentang nalar melalui perbandingan 2 gambar atau lebih yang mirip
    • Ketidaksamaan, biasanya terdiri dari beberapa gambar dan peserta ujian harus menemukan gambar yang berbeda
    • Serial, berisi pola hubungan dalam bentuk gambar

Contoh soal:

SimulasiCAT.ID - Inilah Model Soal SKD beserta Contoh Soal dan Pembahasannya!

Jawaban: E
Pembahasan: Untuk menemukan jawaban di kotak nomor 4, kamu bisa memperhatikan pola pada gambar 1 dan 2. Tukar posisi dan balik setiap objek gambarnya.

  1. Kemampuan Verbal yang terdiri dari:
    • Analogi biasanya akan berisi perbandingan dua konsep kata yang memiliki hubungan tertentu, baik makna, posisi, dan lainnya.
    • Silogisme akan berisi tentang beberapa pernyataan yang kemudian peserta harus menarik kesimpulannya
    • Analisis akan membahas tentang informasi dan peserta ujian harus menganalisisnya dan menarik kesimpulannya

Contoh soal:

  1. Semua candi bergapura dan menjulang.
    Anda berada di tempat yang tidak bergapura dan menjulang.A. Anda berada di candi bergapura.
    B. Anda berada di candi menjulang.
    C. Anda berada di bukan candi.
    D. Anda berada di candi tidak bergapura.
    E. Anda berada di candi dengan gapura tidak menjulang.

Jawaban: C

Pembahasan: Di atas adalah soal silogisme. Kamu bisa memakai rumus: negasi. Dari pernyataan pertama, dikatakan semua. Lalu pernyatan kedua dinegasikan. Maka, jawabannya sudah pasti negasi yang berkaitan dari pernyataan pertama.

‍2. AIR: … = … : HAMPA

A. Es — Kosong
B. Dingin — Pengap
C. Tetesan — Vakum
D. Sungai — Ruang
E. Kering — Udara

Jawaban: E

Pembahasan: Soal di atas adalah jenis soal analogi. Kita harus mencari persamaan dari dua kata pada soal. Karena dua katanya ditempatkan di beda sisi, maka ini lebih membantu kita untuk mencari jawabannya.

Jika ada AIR berupa kata benda berwujud. Sedangkan HAMPA adalah kata sifat tak berwujud. Maka, apa kata sifat tak berwujud yang berkaitan dengan AIR dan apa kata benda berwujud yang berkaitan dengan HAMPA. Jawabannya sudah pasti KERING sebagai kata sifat tak berwujud yang diakibatkan oleh tidak adanya AIR. Dan UDARA sebagai kata benda berwujud yang mengakibatkan HAMPA jika dia tidak ada.

  1. Kemampuan Numerik terdiri atas:
    • Berhitung
    • Deret angka
    • Perbandingan kuantitatif
    • Soal cerita

Contoh soal:

300, 800, 300, 600, 1100, 600, 900, …, …

A. 1400, 600
B. 900, 1100
C. 1400, 900
D. 1100, 800
E. 800, 900

Jawaban: C

Pembahasan: Di atas merupakan jenis soal silogisme deret angka. Kamu harus menemukan pola dari setiap angka yang sudah ada. Dari 7 deret angka di atas, pola yang digunakan untuk mendapatkan setiap angkanya adalah:

300, 800, 300, 600, 1100, 600, 900, …, …

+ 500, -500, +300. +500, -500, +300, +500, -500

Dengan begitu, 900 + 500 = 1.400 dan 1.400 – 500 = 900

Contoh Soal TKP

Soal TKP biasanya akan disesuaikan dengan isu yang ada di Indonesia dan global untuk memahami nalar peserta ujian jika ditempatkan di situasi tersebut. Nantinya, bentuk soal adalah cerita dengan studi kasus tertentu yang berlatar sebuah korporasi.

Dengan begitu, akan diketahui apa yang akan dilakukan oleh peserta ujian jika nantinya diterima sebagai ASN. Nah, soal-soal yang akan muncul kemungkinan adalah seputar berikut.

  • Pelayanan publik yang berkaitan dengan perilaku dan empati peserta ujian
  • Jejaring kerja yang biasanya akan berkaitan dengan cara membangun relasi
  • Sosial budaya tentang kemampuan adaptasi seseorang
  • Teknologi informasi dan komunikasi yang akan membahas tentang kemajuan zaman untuk mempermudah pekerjaan
  • Profesionalisme yang membahas tentang bagaimana sikap seorang pekerja terhadap tugas dan tanggung jawabnya
  • Anti radikalisme yang berkaitan dengan kecenderungan individu untuk bersikap dan bertindak saat menanggapi suatu situasi

Contoh soal:

  1. Anda mempunyai pimpinan baru di kantor. Anda akan…

A. Bersikap sopan kepadanya
B. Memperkenalkan diri Anda
C. Bersikap ramah dan hormat kepadanya
D. Memberitahunya rekan-rekan Anda yang kurang profesional
E. Biarkan waktu saja yang membuatnya akrab

Jawaban: B, C, A, E, D

Pembahasan: Ingat, jawaban di soal TKP tidak ada benar dan salah, melainkan menggunakan poin yang berundak. Jawaban paling tepat adalah B dengan 5 poin dan jawaban yang kurang tepat adalah D dengan poin 1.

Untuk memilih jawaban, kamu bisa analisis dari jawaban yang berpotensi memiliki poin terkecil. Dari 5 jawaban di atas, kamu tentu saja tahu bahwa jawaban D kurang tepat karena berkesan terlalu bossy dan berkhianat pada rekan kerja. Bagaimanapun, penilaian terhadap kinerja karyawan adalah tanggung jawab atasan atau pimpinan, bukan sesama rekan kerja.

  1. Ada seorang teman yang tidak mampu membayar uang ujian anaknya, maka saya…

A. Membantu membayar sebagian biaya dengan tabungan saya
B. Merasa kasihan dan menghiburnya
C. Menganggap hal itu biasa saja
D. Membayar dengan uang tabungan saya untuk membayar
E. Mengkoordinir teman untuk iuran guna membayar biayanya

Jawaban: E, A, D, B, C

Pembahasan: Poin terbanyak terdapat pada jawaban E di mana jawaban tersebut mengandung empati dan juga kerja sama sehingga memiliki unsur gotong royong. Poin terendah terdapat pada jawaban C di mana jawaban tersebut mengindikasikan peserta ujian tidak memiliki empati, individualis, dan tidak memiliki sikap kekeluargaan dengan rekan kerja.

Jangan lupa untuk mengunjungi link-link berikut agar persiapan seleksi kalian lebih matang, ya!

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
Copyright[at]2022 simulasicat.id | Powered by SimulasiCat.ID